Bagikan:

JAKARTA – Penggemar olahraga tenis di Indonesia tentu masih ingat dengan nama Yayuk Basuki. Ya, dia adalah ratu tenis tanah air di era 1990-an yang mampu menembus babak delapan besar Grandslam Wimbledon tahun 1997.

Meski sudah gantung raket sejak 2004 silam, Yayuk rupanya tetap memperhatikan perkembangan dunia olahraga di Indonesia. Dia berharap Indonesia mampu menghasilkan bibit-bibit unggul baik di cabor tenis maupun bidang olahraga lain.

Nah, untuk mewujudkan hal itu, Yayuk memiliki salah satu solusi, yakni pencegahan stunting. Lantas, apa hubungan stunting dengan bibit unggul di bidang olahraga? Menurut Yayuk, untuk memiliki bibit unggul di olahraga, harus memperhatikan asupan gizi mulai dari bayi hingga masuk usia anak-anak.

“Mereka harus diperhatikan asupan gizinya, sebelum kita bimbing dan arahkan ke sektor olahraga. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga para pemangku dan pembina olahraga agar regenerasi tetap terjaga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu, 1 Oktober.

Ketua umum Indonesian Olympian Association (IOA) 2022-2026 ini mengaku ingin berperan aktif dalam pencegahan stunting. Sebab kala masih aktif sebagai petenis, dia merasa sering meninggalkan buah hatinya demi menjalankan tugas negara sebagai petenis profesional. “Bukan berarti saya lepas. Saya tetap memantau ketika lagi sibuk, dan suami melakukan pendampingan terhadap anak di rumah ketika saya tidak di rumah,” tambah Yayuk.

Karena itu, dia menegaskan bahwa program pencegahan dan penurunan stunting merupakan hal yang tidak boleh ditawar dan harus dijalankan segera. Sulitnya menurunkan angka stunting disebut Yayuk karena masih ada keluarga yang malu mengakui anaknya mengalami stunting.

Namun, dia optimis percepatan penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024 bisa terwujud. Sebab, Yayuk menilai BKKBN begitu massif membangun kemitraan dan menggerakkan komponen bangsa untuk mempercepat penurunan stunting. Belum lagi dukungan Presiden Joko Widodo yang sangat peduli dengan program percepatan penurunan stunting.

“Anak-anak adalah masa depan bangsa ini termasuk di sektor olahraga. Akan menjadi kekuatiran bersama kalau angka stunting belum mampu kita turunkan. Itu juga salah satu alasan saya bersedia menjadi Duta Bunda Anak Asuh Stunting,” tutup Yayuk Basuki.