Bagikan:

CIANJUR - Polair Polres Cianjur, Jawa Barat, bersama tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad nelayan Pantai Jayanti Kecamatan Cidaun, yang dilaporkan hilang setelah perahu yang dikemudikan-nya terbelah dua dihantam gelombang.

Kasat Polair Polres Cianjur AKP Heri Zanuari Prihadi mengatakan setelah sempat melakukan pencarian selama dua hari, pihaknya bersama tim SAR gabungan yang terdiri dari SAR Bandung, Retana dan nelayan setempat berhasil menemukan jasad korban.

"Jasad korban Jamhari (52) warga Kabupaten Karawang, berhasil ditemukan sekitar 10 kilometer dari lokasi pertama dilaporkan hilang. Korban merupakan pendatang yang bekerja sebagai pengemudi perahu pencari ikan di Pantai Jayanti," katanya dilansir ANTARA, Sabtu, 18 Maret.

Heri menjelaskan, sebelumnya perahu yang dikemudikan Jamhari ditemukan terbelah dua di Pantai Ciujung, sehingga temuan tersebut dilaporkan nelayan dan warga setempat ke petugas Polair Polres Cianjur dan SAR Bandung.

Petugas gabungan langsung melakukan pencarian, hingga akhirnya jasad korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa ditemukan satu hari setelah petugas menemukan perahu korban di pesisir utara Pantai Ciujung atau tidak jauh dari penemuan perahu yang dikemudikan-nya.

"Jasad Jamhari dievakuasi petugas gabungan dan diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan di daerah asalnya di Kabupaten Karawang," katanya.

Pihaknya mengimbau agar nelayan tidak melaut apabila kondisi ombak sedang tinggi karena berisiko kapal terbalik akibat dihantam ombak.

"Untuk beberapa pekan ke depan sesuai informasi dari BMKG cuaca ekstrem akan melanda di wilayah selatan dan harus diwaspadai nelayan," katanya.

Keterangan nelayan sekitar, menjelaskan pertama kali menemukan perahu yang sudah terbelah dua dan akhirnya diketahui di kemudikan Jamhari yang biasa berangkat dari Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun. Nelayan melaporkan temuan tersebut ke Polair Polres Cianjur dan SAR Bandung.

"Informasi yang kami dapat mesin kapal sempat mati dan dihantam gelombang tinggi yang terjadi Jumat petang, hingga terbelah dua. Nahkoda kapal tenggelam terbawa gelombang dan akhirnya ditemukan pada hari kedua setelah dilaporkan hilang," kata saksi mata nelayan setempat Rahmat.