Nekat Melaut Meski Cuaca Buruk, 2 Nelayan di Cianjur Hilang Usai Kapal Terbelah Dihantam Gelombang
Petugas bersama warga pantai selatan Cianjur, Jawa Barat, menemukan perahu nelayan yang dilaporkan hilang/ANTARA

Bagikan:

CIANJUR - Dua orang nelayan dilaporkan hilang terbawa gelombang di perairan pantai selatan Cianjur, Jawa Barat, setelah perahu yang mereka tumpangi untuk mencari ikan terbelah menjadi dua bagian.

Tim SAR langsung melakukan pencarian dengan melakukan sisir pantai.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, informasi yang didapat kedua nelayan yang belum diketahui identitasnya itu memaksakan diri untuk melaut meski cuaca ekstrem.

"Perahu terbelah dua akibat dihantam gelombang, sedangkan dua orang nelayan yang ada di atasnya hilang tersapu gelombang yang cukup tinggi. Sebelumnya nelayan lainnya sudah memberikan peringatan namun diduga tidak terdengar oleh kedua orang nelayan," katanya di Cianjur, Antara, Kamis, 4 Agustus.

Kedua nelayan dilaporkan hilang di perairan Ciujung, Kampung Padang Cikalapa, Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur. Petugas yang mendapat laporan langsung melakukan koordinasi dengan aparat setempat termasuk Polsek Sindangbarang.

Kapolsek Sindangbarang, Iptu Dadang Rustandi mengatakan, perahu nelayan yang terbelah berhasil ditemukan warga yang sedang mencari ikan di pinggiran pantai, tidak hanya bangkai perahu warga juga menemukan barang-barang diduga dari perahu berserakan di sejumlah titik.

"Perahu yang terbelah dua ditemukan warga berwarna biru putih garis merah bertuliskan ILHAM 01, sedangkan barang-barang yang diduga dari dalam perahu ditemukan berserakan di pinggir pantai Sereg dan Apra," katanya.

Pihaknya berusaha mencari informasi terkait pemilik perahu atau pengurus nelayan Sindangbarang guna mendapatkan keterangan terkait dua orang nelayan yang dilaporkan hilang terbawa gelombang. Hingga Kamis petang pencarian dilakukan dengan cara menyisir pinggiran pantai.

"Informasi nya kedua orang nelayan yang hilang berasal dari Ujung Genteng, Sukabumi. Kami bersama tim SAR gabungan belum bisa melakukan penyisiran ke tengah karena gelombang masih tinggi dan dapat mengancam keselamatan petugas," katanya.