Bagikan:

JAKARTA - Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur Jawa Barat memastikan nelayan di pantai selatan Cianjur mendaratkan perahunya guna menghindari kerusakan akibat gelombang tinggi. Tercatat ada dua perahu yang rusak berat akibat dihantam gelombang.

Kepala DPKHP Cianjur Aris Haryanto, mengutip ANTARA, Minggu 20 Oktober 2024, mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan dari petugas di lapangan terkait dua perahu nelayan di Pantai Jayanti Kecamatan Cidaun terbelah dua, karena dihantam gelombang setinggi 4 meter.

"Kami masih melakukan pendataan berapa banyak perahu yang rusak akibat gelombang, kemungkinan akan diajukan untuk mendapat bantuan, namun untuk sementara waktu nelayan mendaratkan perahunya guna menghindari kerusakan," katanya.

Dia menjelaskan, dua hari sebelumnya sekitar delapan perahu rusak ringan dan terbalik akibat dihantam gelombang tinggi, sehingga mengalami rusak ringan akibat cuaca ekstrem yang melanda pantai selatan sejak beberapa hari terakhir.

Sehingga pihaknya menyiagakan petugas di sepanjang pantai selatan Cianjur guna melakukan pengawasan bersama BPBD dan Polair Polres Cianjur seiring dengan gelombang tinggi yang melanda kawasan tersebut.

"Kami menempatkan petugas untuk melakukan pengawasan dan mengimbau nelayan untuk tidak melaut karena cuaca ekstrem akan melanda pantai selatan selama beberapa hari ke depan, kalau bisa mendaratkan perahu agar tidak rusak dan hilang terbawa arus," katanya.

Sementara informasi dari kelompok nelayan di Pantai Jayanti, sejumlah perahu rusak dan terbalik usai dihantam gelombang tinggi, dua unit di antaranya patah terbelah dua akibat menghantam karang dan tembok dermaga.

Koordinator Nelayan Jayanti Gunawan mengatakan, cuaca buruk disertai gelombang tinggi di pantai selatan Cianjur terjadi sejak tiga hari terakhir, sehingga sekitar 400 orang nelayan berhenti melaut guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Ketinggian gelombang mencapai 4 meter yang biasanya hanya 1-1,5 meter, sehingga kami juga melarang nelayan untuk melaut, dan sesuai perintah dari dinas sebagian besar perahu di daratkan guna menghindari kerusakan," katanya.

Dia menjelaskan, sejak beberapa hari terakhir sejumlah perahu yang ditambatkan di Dermaga Jayanti rusak ringan, terbalik dan terseret arus akibat dihantam gelombang

"Nelayan mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah, untuk yang rusak ringan biaya perbaikan sekitar 1-2 juta, kalau yang terbelah dua harus dibuat ulang dengan biaya cukup mahal," katanya.

Dia dan nelayan yang perahunya rusak parah berharap mendapat bantuan dari pemerintah agar saat cuaca kembali normal mereka tetap bisa melaut. "Harapannya mendapat bantuan perahu baru karena kalau diperbaiki biayanya cukup mahal," katanya.