Bagikan:

JAKARTA – Buntut penusukan berujung kematian seorang juru parkir liar di Pasar Tasik Cideng, Gambir Jakarta Pusat, Polres Metro Jakarta Pusat, yang dilakukan seorang tukang parkir liar Pasar Tanah Abang, Polres Jakarta Pusat memberi atensi kepada jajarannya untuk memberantas parkiran liar di Tanah Abang.

Selain itu, menjelang Ramadan, kawasan Tanah Abang dapat dipastikan akan mengalami kepadatan akibat membludaknya pengunjung dari berbagai daerah. Sehingga berpotensi terjadinya gangguan Kamtibmas.

Guna meminimalisir hal-hal yang berpotensi terjadinya tindak kriminal, Polres Metro Jakarta Pusat akan menindak para preman dan jukir di kawasan Pasar Tanah Abang dalam waktu dekat.

"Ini tentunya kita atensi. Kami mengimbau kepada masyarakat siapapun, laporkan kepada kami manakala ada jukir atau parkir liar yang mematok harga tinggi," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin kepada VOI, Jumat, 17 Maret.

Kombes Komarudin menjelaskan bahwa parkir itu adalah jasa sehingga jika ada paksaan atau permintaan tinggi, silahkan laporkan ke pihak kepolisian.

"Kita kenakan pasal pemerasan kepada orang - orang yang memang mematok harga tinggi untuk parkir," ucapnya.

Berdasarkan laporan yang diterima polisi, marak parkir liar yang memanfaatkan fasilitas umum seperti badan jalan yang dikuasai perorangan dan kelompok preman.

"Apalagi dengan mengklaim bahwa area itu adalah area atau lapak mereka, ini jalan umum. Seperti kejadian kemarin, diakui oleh tersangka bahwa satu mobil harus membayar parkir sebesar Rp50 ribu rupiah di blok F Pasar Tanah Abang," paparnya.

Perlu diketahui, permasalahan parkir liar menjadi bahan diskusi Polres Metro Jakarta Pusat bersama instansi terkait soal masalah parkir liar.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa kapasitas ruas jalan ibukota dengan pertumbuhan jumlah kendaraan ini berdampak pada maraknya parkir atau titik - titik yang tidak tertampung," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, maraknya parkir liar di kawasan Pasar Tanah Abang kerap menimbulkan keresahan masyarakat. Mulai dari tarif parkir yang mahal hingga terjadi pemerasan.

Bahkan, permasalahan parkir liar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, juga memunculkan permasalahan lain. Misalnya kasus kejahatan jalanan. Seperti yang terjadi pada Kamis, 16 Maret, kemarin.

Sebuah aksi penusukan terjadi. Pelaku dan korban bekerja sesama juru parkir liar. Keributan dipicu karena pembagian hasil jatah parkir tidak merata atau tidak adil sehingga salah satu pelaku nekat menghabisi nyawa temannya sendiri dengan sebilah pisau.