Bagikan:

NTB - Sejumlah barang terlarang ditemukan dalam razia mendadak yang digelar di kamar narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat 17 Maret.

"Sesuai aturan, barang-barang jenis itu tidak diperkenankan berada di dalam blok hunian. Makanya, dari hasil razia ini, seluruh barang kami sita," kata Kepala Lapas Kelas IIA Mataram Ketut Akbar Herry Achjar di Mataram, NTB, Jumat 17 Maret, disitat Antara.

Akbar menjelaskan, petugas lapas menemukan sejumlah barang terlarang hasil razia berupa gunting, silet, kabel, pemanas air, sendok, tang, obeng, pisau rakitan, pengisi daya telepon seluler, lampu tidur, pulpen, dan perangkat audio.

Dia memastikan barang-barang tersebut kini masuk dalam daftar sitaan Lapas Kelas IIA Mataram. Untuk selanjutnya, barang razia itu akan dimusnahkan.

Terkait larangan keberadaan barang-barang terlarang ini, Akbar mengatakan pihaknya kerap mengingatkan kepada seluruh warga binaan untuk tak menyimpan barang terlarang.

"Aturan tentang barang yang boleh dibawa dan tidak boleh itu sebenarnya sudah kami sampaikan sejak mereka masuk lapas. Itu bagian dari aturan di dalam (Lapas Kelas IIA Mataram)," ujarnya.

Pertimbangan barang-barang tersebut tidak boleh berada dalam blok hunian, jelas dia, agar terhindar dari ancaman yang berpotensi dapat mengganggu keamanan di dalam lapas.

Akbar mengungkapkan bahwa pihaknya menggelar razia blok hunian sekaligus sebagai persiapan Lapas Kelas IIA Mataram menyambut Hari Raya Nyepi dan Ramadan.

"Karena sebentar lagi kita akan puasa. Makanya, razia ini bahasanya kami bersih-bersih supaya pada saat Bulan Ramadan berjalan dan Nyepi berjalan, kami semua bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk," ucap dia.

Razia ini, jelas dia, bagian dari tindak lanjut aksi penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu dalam Lapas Kelas IIA Mataram yang berhasil terungkap pada pekan lalu.

Ia mengatakan razia ini melibatkan TNI dan Polri. "Tidak ada temuan barang yang berkaitan dengan narkoba selama razia," paparnya.

Akbar memastikan aksi penyelundupan pada pekan lalu menjadi bahan evaluasi Lapas Kelas IIA Mataram untuk lebih meningkatkan pengawasan.