JAKARTA - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) pada Hari Kamis merilis sebuah video yang menunjukkan jet militer Rusia mencegat pesawat tak berawak AS yang dijatuhkan di atas Laut Hitam dua hari yang lalu, dalam sebuah kontak langsung pertama antara dua negara adi daya sejak perang Ukraina dimulai.
Langkah Pentagon yang langka ini dilakukan sehari setelah Menteri Pertahanan AS dan Rusia serta, para kepala militer melakukan pembicaraan telepon mengenai insiden jatuhnya pesawat tak berawak MQ-9 Reaper ke laut k,etika sedang melakukan misi pengintaian di wilayah udara internasional.
Dalam video berdurasi sekitar 40 detik yang telah dideklasifikasi, sebuah jet tempur Su-27 Rusia berada sangat dekat dengan pesawat tak berawak itu, kemudian membuang apa yang menurut para pejabat AS sebagai bahan bakar jet di dekatnya dalam upaya yang jelas untuk merusak pesawat tak berawak Amerika saat terbang di atas Laut Hitam, seperti melansir Reuters 16 Maret.
Video ini juga menunjukkan hilangnya tayangan video, setelah pesawat jet Rusia melintas untuk kedua kalinya, yang menurut Pentagon diakibatkan oleh tabrakan dengan pesawat tak berawak tersebut. Video tersebut diakhiri dengan gambar baling-baling drone yang rusak, yang menurut Pentagon diakibatkan oleh tabrakan tersebut, sehingga pesawat tidak dapat dioperasikan.
Rusia membantah adanya tabrakan dan mengatakan pesawat tak berawak itu jatuh setelah melakukan "manuver tajam", karena secara "provokatif" terbang di dekat wilayah udara Rusia, di dekat Krimea, yang dicaplok oleh Moskow dari Ukraina pada tahun 2014.
"Ada sebuah pola perilaku baru-baru ini di mana ada sedikit lebih banyak tindakan agresif yang dilakukan oleh Rusia," kata Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS pada Hari Rabu.
Jenderal Milley mengatakan, pencegatan dan gangguan terhadap pesawat tak berawak oleh jet Rusia memang disengaja, tetapi tidak jelas apakah pilot Rusia bermaksud menabrakkan pesawat mereka ke pesawat tak berawak, sebuah tindakan yang juga dapat membahayakan mereka.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kepada mitranya dari AS, penerbangan pesawat tak berawak AS di dekat Krimea "bersifat provokatif" dan dapat menyebabkan "eskalasi... di zona Laut Hitam," kata pernyataan kementerian.
Rusia, kata pernyataan itu, "tidak tertarik" pada eskalasi "tetapi di masa depan akan bereaksi secara proporsional" dan kedua negara harus "bertindak dengan tanggung jawab maksimum", termasuk dengan memiliki jalur komunikasi militer dalam suatu krisis.
BACA JUGA:
Sedangkan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menolak untuk memberikan rincian tentang percakapannya dengan Shoigu, tetapi mengatakan bahwa Amerika Serikat akan terus "beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan. Dan merupakan kewajiban Rusia untuk mengoperasikan pesawat militernya dengan cara yang aman dan profesional".
Rusia mengatakan, peristiwa ini menunjukkan Washington secara langsung berpartisipasi dalam perang Ukraina, sesuatu yang sangat ingin dihindari oleh Barat.
"Amerika terus mengatakan bahwa mereka tidak mengambil bagian dalam operasi militer. Ini adalah konfirmasi terbaru bahwa mereka secara langsung berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan ini - dalam perang," ucap Sekretaris Dewan Keamanan Kremlin Nikolai Patrushev.