JAKARTA - Pesawat tanpa awak (drone) pengintai militer Amerika Serikat yang jatuh di Laut Hitam mungkin tidak akan pernah ditemukan, juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan pada hari Rabu setelah pesawat tersebut dicegat oleh jet-jet tempur Rusia, mengeluarkan peringatan agar peristiwa serupa tidak terulang.
Dalam insiden pertama sejak perang Ukraina dimulai, jet tempur Rusia Su-27 menghantam baling-baling pesawat tak berawak dan membuatnya tidak dapat dioperasikan, kata Pentagon.
Sedangkan Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan "manuver tajam" dari pesawat tak berawak tersebut atas kecelakaan itu, mengatakan bahwa jet-jetnya tidak melakukan kontak.
"Pesawat itu belum ditemukan," kata Kirby dalam sebuah wawancara dengan CNN, seperti mengutip Reuters 15 Maret.
"Dan saya tidak yakin kami akan bisa menemukannya. Pesawat itu jatuh ke Laut Hitam - perairan yang sangat, sangat dalam. Jadi kami masih menilai apakah ada upaya pemulihan apa pun. Mungkin saja tidak ada," lanjutnya.
Jika Rusia berhasil menemukan pesawat itu, pihak berwenang AS telah mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan, kemampuan mereka mendapatkan informasi intelijen yang berguna akan terbatas, sebut Kirby secara terpisah kepada ABC.
"Meskipun demikian, itu adalah milik kami," tambah Kirby, dan pihak berwenang AS akan terus mengeksplorasi opsi pemulihan.
Insiden di atas perairan internasional pada Hari Selasa merupakan pengingat akan risiko konfrontasi langsung antara Amerika Serikat dan Rusia atas Ukraina, yang diinvasi oleh Moskow lebih dari setahun yang lalu dan didukung oleh sekutu-sekutu Barat dengan intelijen dan persenjataan.
Terkait itu, Departemen Luar Negeri AS pada Hari Selasa memanggil Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov, untuk menyampaikan keprihatinan AS atas insiden tersebut.
"Pesan yang kami sampaikan kepada Duta Besar Rusia adalah, mereka harus lebih berhati-hati dalam terbang di wilayah udara internasional di dekat aset AS yang, sekali lagi, terbang dengan cara yang sepenuhnya legal, melakukan misi untuk mendukung kepentingan keamanan nasional kami," urai Kirb.
"Mereka adalah orang-orang yang perlu lebih berhati-hati. Pesannya adalah: Jangan lakukan ini lagi," tegas Kirby..
Sementara, Duta Besar Antonov setelah pertemuan itu mengatakan, pesawat tak berawak itu "dengan sengaja dan provokatif bergerak menuju wilayah Rusia dengan transponder yang dimatikan."
BACA JUGA:
Antonov mengatakan, pertemuannya di Departemen Luar Negeri AS bersifat konstruktif dan tidak ada isu mengenai konsekuensi yang mungkin akan diterima Moskow atas insiden tersebut, menurut kantor berita RIA.
Terpisah, sejumlah pejabat Negeri Paman Sam telah menekankan, Amerika Serikat akan terus terbang di atas perairan internasional di daerah tersebut.
"Dan adalah kewajiban Rusia untuk mengoperasikan pesawat militernya dengan cara yang aman dan profesional," ujar Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Hari Rabu dalam pertemuan bulanan virtual dengan para sekutu tentang bantuan senjata untuk Ukraina.