Bagikan:

JAKARTA - China dan Jepang kembali terlibat ketegangan terkait sengketa pulau-pulau kecil di Laut China Timur, di mana kedua belah pihak saling menuduh telah melanggar batas wilayah maritim.

China mengatakan pulau-pulau tersebut adalah miliknya dan menolak untuk mengakui klaim Jepang atas rangkaian kepulauan tak berpenghuni yang dikenal sebagai Senkaku dalam bahasa Jepang dan Diaoyu dalam bahasa China.

Taiwan juga mengklaim kepulauan tersebut, yang disebut Diaoyutai, tetapi telah menandatangani perjanjian akses bagi para nelayannya dengan Jepang dan tidak secara aktif ikut serta dalam perselisihan tersebut.

China secara rutin mengirim kapal dan pesawat penjaga pantai ke perairan dan wilayah udara di sekitar kepulauan itu, untuk mengganggu kapal-kapal Jepang di daerah tersebut dan memaksa Jepang untuk mengerahkan jet-jet tempurnya sebagai tanggapan.

Pada Hari Rabu, seorang juru bicara penjaga pantai China mengatakan, kapal-kapal China telah "mengusir beberapa kapal Jepang yang secara ilegal memasuki perairan teritorial." Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, tindakan tersebut merupakan tindakan rutin untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan maritim, melansir AP 16 Maret.

Pada Hari Kamis, pasukan penjaga pantai Jepang mengatakan kapal-kapal penjaga pantai China melanggar perairan teritorial Jepang di sekitar kepulauan tersebut, telah berulang kali diminta untuk pergi dan tidak mendekati kapal-kapal penangkap ikan Jepang yang beroperasi di daerah tersebut.

wang wenbin
Wang Wenbin. (Twitter/@MFA_China)

Terpisah, Kementerian Luar Negeri China pada hari yang sama membalas klaim teritorial Jepang atas perairan yang disengketakan di Laut China Timur, dan menyebut tindakan tersebut sebagai "pelanggaran berat" terhadap kedaulatan China.

"Kapal-kapal penjaga pantai China melakukan penegakan hukum di tempat kejadian sesuai dengan hukum, ini adalah tindakan yang sah untuk melindungi kedaulatan China," kata juru bicara Wang Wenbin kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers rutin, seperti mengutip Reuters.

Wang membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang penjaga pantai Jepang, yang mengatakan bahwa kapal penjaga pantai Tiongkok melanggar perairan teritorial Jepang di sekitar pulau-pulau kecil yang disengketakan di Laut China Timur.

Sementara itu, juru bicara Kepolisian Laut China Gan Yu mengatakan dalam sebuah pernyataan, kapal-kapal penjaga pantai China memasuki perairan Diaoyu untuk melakukan "patroli perlindungan hak-hak normal", menyebutnya sebagai "langkah rutin".

"(Ini juga) merupakan tindakan balasan yang tegas terhadap intrusi satu kapal pesiar dan beberapa kapal patroli Jepang ke dalam perairan teritorial kami," terang Gan, meskipun ia tidak merinci insiden apa pun.

Tidak seperti pulau-pulau di Laut China Selatan yang sibuk, yang diklaim oleh China hampir secara keseluruhan, rantai Senkaku/Diaoyu yang terletak di antara Okinawa dan Taiwan tidak terlalu penting secara strategis.

Namun, China telah menjadikannya sebagai pendorong kampanye untuk menggalang nasionalisme berdasarkan ingatan akan invasi brutal Jepang dan pendudukan sebagian besar wilayah China yang berakhir pada tahun 1945.