Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin buka suara atas tak berfungsinya Planetarium dan Observatoriom Jakarta (POJ) yang berada di dalam kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM).

Berbagai fasilitas yang ada di Planetarium, khususnya Teater Bintang, tak lagi beroperasi. Padahal, gedung-gedung pertunjukan, perpustakaan, dan fasilitas lain di TIM kini kembali dibuka setelah revitalisasi.

"Terkait planetarium, secara fisik interior sudah selesai, memang ada proses pada alat visualnya (tidak berfungsi)," kata Iwan dalam pesan singkat, Senin, 13 Maret.

Iwan mengaku saat ini Jakpro selaku BUMD pengelola TIM berupaya memperbaiki sarana yang ada di dalam planetarium agar gedung pertunjukan simulasi benda-benda langit tersebut dapat kembali dimanfaatkan pengunjung.

"Saat ini oleh tim proyek sedang dilakukan komunikasi dengan pihak produsen alat tersebut agar supaya alat tersebut bisa beroperasi secara normal dan sempurna. Kami sudah meminta ke tim proyek agar supaya dilakukan akselerasi terkait hal tersebut," urai dia.

Terungkap fakta bahwa saat ini sebagian besar fasilitas Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) tidak berfungsi. Hal ini diketahui dari hasil kunjungan para Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyayangkan kondisi ini.

Padahal, hampir seluruh objek serta gedung-gedung pertunjukan kesenian dan kebudayaan di TIM telah direvitalisasi oleh Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Nilai anggaran revitalisasinya mencapai Rp1,4 triliun.

“Planetarium yang menjadi salah satu daya tarik utama masyarakat untuk datang ke TIM malah justru tidak berfungsi semenjak revitalisasi TIM," kata Anggara kepada wartawan, Jumat, 10 Maret.

Berdasarkan hasil kunjungan DPRD, sejumlah fasilitas di Planetarium tak berfungsi. Pada pertunjukan Teater Bintang, tidak ada perbaikan atau pergantian proyektor. Kursi dalam teater memang diganti, namun bukan berjenis reclining seat yang dibutuhkan dalam pertunjukan.

Kami menyayangkan anggaran revitalisasi TIM yang cukup fantastis justru tidak menyentuh secara menyeluruh POJ ini. Contohnya Teater Bintang ini, hanya diganti karpet dan kursinya tapi tidak bisa berjalan karena proyektornya tidak berfungsi,” tuturnya.

Anggara meminta Pemprov DKI, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan PT Jakarta Propertindo yang bertanggung jawab terhadap sarana di TIM untuk memperhatikan Planetarium Jakarta yang memiliki nilai edukasi tinggi.