Polisi Bakal Panggil Ketua PMI Jakut Terkait Dugaan Pemukulan Pemuda Karang Taruna
Ilustrasi Freepik

Bagikan:

JAKARTA - Polisi menindaklanjuti kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan RK, Ketua PMI Jakarta Utara terhadap Wakil Sekertaris Karang Taruna DKI Jakarta, Abdurachman. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Iverson Manossoh membenarkan adanya laporan tersebut. Ia mengaku masih menunggu hasil visum korban.

Iverson menjelaskan, untuk menunggu hasil visum itu, pihaknya berencana memanggil terlapor, yakni RK untuk mengetahui kejadian sebenarnya dari kasus tersebut.

“Sudah. Wawancara awal korban, visum sudah kita mintakan, menunggu hasil. Kita gak mau mendahului dimana benturan aniaya. Sambil menunggu visum yang bersangkutan (korban). Kita jadwalkan (terlapor) pemeriksaan hari Senin,” kata Iverson saat dikonfirmasi, Rabu, 8 Maret.

“Laporannya tanggal 4 hari sabtu, korban namanya Abdurachman terlapor namanya Rizal. Untuk memastikan dia ketua PMI, harus diperiksa dulu. Dia ketua PMI atau bukan, kita BAP dulu,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Sekertaris Karang Taruna DKI Jakarta, Abdurachman mengaku mendapatkan dugaan pemukulan dari seorang pria yang menjabat sebagai ketua PMI Jakarta.

Ia mengatakan peristiwa itu terjadi di Kantor PMI Jakarta Utara, Jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara, Sabtu, 4 Maret, pukul 16.30 WIB.

“Bener-bener bang. Ketua PMI sendiri bang, ketua PMI Jakarta Utara,” kata Abdurachman saat dikonfirmasi, Rabu, 8 Maret.

Abdurachman menceritakan kejadian itu bermula saat dirinya mendapatkan undangan ketua PMI Jakarta Utara RK untuk ke ruangan kantornya. Namun, setibanya di lokasi, ia justru mendapatkan kekerasan dari terduga pelaku.

“Jadi kami datang ke sana, tanpa ngomong basa basi, langsung mukul. Dia belum sempat duduk, mukul baru duduk. Duduk tidak lama diri lagi, nendang. Baru nonjok,” katanya.

Atas insiden itu, korban mengaku kaget. Sebab, tanpa alasannya yang jelas, tiba-tiba langsung memukulnya

“Makanya kita nanya, kenapa tiba-tiba mukul. Mau tanya kenapa-kenapa tidak tahu. Mukul aja, lucu. Kita tidak tahu permasalahan, melawan saja tidak.” ucapnya.