BANGKA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat korban tenggelam berujung meninggal akibat mandi di kolong atau bekas penambangan biji timah di Kabupaten Bangka berjumlah tiga anak.
Kepala BPBD Kabupaten Bangka Ridwan mengatakan, ketiga korban meninggal di rumah sakit Medika Sungailiat saat proses pertolongan dilakukan oleh tim medis pada Rabu 8 Maret.
"Ketiga korban berjenis kelamin perempuan berasal dari Kecamatan Pemali Bangka, masing-masing atas nama Cybtia (12), Najua (11) dan Zahra (11)," kata Ridwan di Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu 8 Maret petang, disitat Antara.
Dia mengatakan, informasi awal insiden kecelakaan anak meninggal dunia akibat tenggelam saat mandi bersumber dari Ketua Relawan Laskar Sekaban, Achin.
Dasar dari informasi yang diperoleh tersebut kata Ridwan, pihaknya menerjunkan tim Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD ke tempat kejadian perkara.
Kronologi terjadi Rabu 8 Maret pukul 14.30 WIB, dimana ketiganya mandi bersama rekan-rekan mereka. Ketiga korban ditemukan warga sekitar pukul 15.30 WIB dan langsung di bawa ke rumah sakit.
BACA JUGA:
Menurut salah satu warga Desa Tutut Pemali, Ria mengatakan informasi yang dia peroleh ketiga korban izin dengan orang tuanya belajar kelompok, namun tiba-tiba sudah ada kabar kalau ketiganya tenggelam saat mandi.
Saat dievakuasi ketiganya diketahui selamat, tetapi karena dimungkinkan ketiganya sudah lemah akhirnya tidak dapat tertolong saat di rumah sakit.
"Saya imbau seluruh masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak kecil hendaknya dapat memperhatikan saat bermain, jangan dibiarkan mandi di tempat yang dianggap rawan, harus tetap dalam pemantauan orang tua," tandasnya.