Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani menyoroti harga swab antigen Rp105 ribu yang disediakan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Menurut dia, fasilitas tes kesehatan murah tersebut jangan hanya diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sekadar informasi, swab antigen murah tersebut merupakan hasil kerja sama antara BUMN dengan PT Rajawali Nusindo, yang merupakan anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Menurut Hariyadi, tes kesehatan murah ini juga diperlukan oleh pengusaha swasta dan dinilai akan sangat membantu untuk mengatasi penyebaran COVID-19.

"Nah ini juga tolong dipikirin juga. Jadi jangan mohon maaf ini, BUMN juga jangan monopoli sendiri aja gitu. Dia mau bisa murah, tapi dia tidak mau share ke teman-teman (pengusaha) lain," katanya, dalam diskusi virtual, Jumat, 8 Januari.

Di samping itu, Hariyadi berujar, pengusaha sepakat dengan pemerintah bahwa hierarki prioritas di tengah pandemi COVID-19 adalah keselamatan jiwa atau kesehatan. Karena itu, dunia usaha dalam menjalankan bisnis selalu merepakan protokol kesehatan dengan ketat.

Karena itu, ia meminta agar pemerintah juga memberikan akses yang sama kepada pengusaha swasta untuk mendapatkan swab antigen murah, agar dapat melakukan testing.

"Saya setuju ekonomi dan lainnya tidak bisa, tetap prioritas utama adalah kesehatan. Lalu dari sisi untuk kenyamanan, teknologi dan sebagainya tentu kita menyesuaikan (regulasi) dan yang paling penting menurut saya adalah masalah testing," jelasnya.

Seperti diketahui, PT KAI menyediakan layanan swab antigen seharga Rp105 ribu untuk penumpang kereta jarak jauh di beberapa stasiun mulai 21 Desember 2020.

Pemerintah mengeluarkan syarat baru bagi mereka yang hendak bepergian ke luar kota. Syarat yang dikeluarkan pemerintah tersebut adalah kewajiban untuk menyertakan hasil rapid/swab test antigen sebagai syarat perjalanan.