Bagikan:

WAMENA - Kepolisian Resor Jayawijaya memastikan penyerangan terhadap dua warga sipil di Distrik Wamena pada Minggu malam tidak terkait dengan aksi kerusuhan pada pekan lalu di Sinakma yang menyebabkan 10 orang meninggal.

Polisi pun mengaku sudah mengantongi identitas para pelaku penyerangan terhadap warga pada dua lokasi di Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Minggu 26 Februari malam.

Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Mathius Fakhiri, mengatakan saat ini polisi sedang mendalami kasus penyerangan tersebut dan sudah mengetahui identitas pelakunya.

"Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan berita yang tidak bertanggung jawab atau hoaks," kata Kapolda seperti dilansir ANTARA, Senin 27 Februari.

Ia menjelaskan kasus penyerangan terhadap warga sipil di Wamena terjadi di Jalan Suci dan Jalan Sanger dengan korban dua orang, yakni Laude Deti (42) dan Esra Surbakti (39) yang kini menjalani perawatan di RSUD Wamena.

Di salah satu tempat kejadian perkara di Jalan Sanger, pelaku meninggalkan barang bukti berupa sepeda motor Nopol PA 2107 dan sebuah parang yang kini sudah diamankan polisi.

"Para pelaku penganiayaan tidak ada kaitannya dengan kasus kerusuhan yang terjadi pada Kamis sebelumnya," tegas Kapolda.

Kerusuhan yang terjadi di Sinakma, Wamena, Kamis 23 Februari, berawal dari isu penculikan. Saat anggota Polres Jayawijaya berupaya menangani kasus itu, tiba-tiba ada sekelompok orang yang memprovokasi dengan menyerang anggota polisi.

Polisi kemudian mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi tidak digubris warga hingga terjadi kerusuhan. Tercatat 10 orang meninggal dunia dan 41 orang mengalami luka-luka, termasuk anggota Polri.