Separatis di Papua, DPR: Selain Tindakan Tegas, Minta Pemerintah Intens Lakukan Dialog
Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi (ISTIMEWA)

Bagikan:

JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)) RI menyoroti tindakan kekerasan dan aksi radikalisme separatis di Papua. Diperlukan tindakan terukur dan juga menyelesaikan cara dialog dengan pemangku kepentingan atau stakeholder di daerah.

Diketahui, pekan lalu kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar rumah di samping Tower Telkom Kampung Kago, Papua dan juga melakukan penyerangan kepada aparat TNI dan Polri di kampung Nipuralome Distrik Ilaga Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Terkait hal itu, anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi meminta pemerintah untuk menindak tegas semua pihak yang melakukan aksi rasialisme dan separatis di Papua.

Selain tindakan tegas, menurutnya, dialog yang setara dan partisipatif antara pusat dan daerah juga harus terus dilakukan secara intensif untuk menyikapi masalah yang terjadi di Papua.

“Selain itu, saya juga meminta pemerintah mengintensifkan dialog yang setara dan partisipatif antara pusat dengan daerah,” kata Bobby dalam keterangan tertulisnya Senin, 27 Februari.

Bobby meyakini, dengan dialog akan ditemukan persoalan-persoalan mendasar yang dituntut oleh sebagian masyarakat Papua terkhusus mereka yang masih bergabung dalam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“Siapa tau dengan dialog masyarakat adat Papua memiliki usulan terkait pembangunan. Sehingga, pembangunan yang diupayakan pemerintah bersifat bottom-up,” ungkapnya.

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini menilai pintu dialog diharapkan dapat mencari jalan keluar terhadap persoalan-persoalan yang selama ini belum tersentuh. Apalagi mengingat tindakan separatisme oleh KKB di Papua itu sangat merugikan serta meresahkan bagi masyarakat di wilayah Papua.

“Keberadaan KKB Papua sudah menjadi kelompok separatis yang mengancam keutuhan negara. Bahkan menurut sejarahnya, gerakan separatis ini sudah ada sejak tahun 1963,” imbuhnya.