Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR RP Puan Maharani menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya 4 prajurit TNI AD akibat bentrok dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Ia berharap tindakan separatis di Papua dapat segera dihentikan.

"Saya atas nama pribadi dan atas nama DPR RI menyampaikan turut berduka atas berpulangnya empat prajurit kita yang dengan berani menjaga kedamaian, ketenteraman dan keamanan bangsa dan negara," kata Puan, Senin (27/11/2023).

Diketahui, kontak tembak terjadi antara Personel Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (25/11) lalu yang mengakibatkn empat orang prajurit gugur dalam tugasnya.

Keempat prajurit yang gugur itu adalah Praka YL, Praka DB, Pratu MF, dan Prada D. Seluruhnya telah dievakuasi dan akan dimakamkan di kampung halaman masing-masing. Selain 4 prajurit yang gugur itu, seorang personel TNI AD lainnya mengalami luka akibat kontak senjata dengan KKB di Distrik Paro, Nduga, tersebut.

Puan berharap, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang memberikan penghargaan atas jasa prajurit yang gugur dalam tugas, termasuk juga anggota yang mengalami luka-luka. Sebab mereka telah berkorban demi menjaga kedaulatan negara.

"Sudah sepatutnya jajaran TNI memberikan penghargaan terakhir dengan menganugerahkan kenaikan pangkat luar biasa kepada para korban. Mereka telah menunjukkan dedikasi terbaiknya demi bangsa ini,” ucap Puan yang juga anggota Komisi I DPR RI itu.

Adapun 4 prajurit tersebut gugur saat mengejar KKB yang melakukan pembunuhan terhadap warga Distrik Paro, Nduga. Puan mengatakan, negara tidak boleh kalah dari tindakan separatis yang terus melakukan aksi-aksi kekerasan.

“Saya berharap Pemerintah bersama TNI/Polri memastikan keselamatan masyarakat, terutama yang ada di Papua, dengan segera menghentikan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan kelompok separatis,” tutur perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini.

“Sudah banyak warga dan putra-putra terbaik bangsa dari TNI/Polri yang gugur atas kekejaman KKB. Negara harus melakukan tindakan tegas yang terukur,” imbuh Puan.

Mantan Menko PMK itu juga menyoroti pentingnya kondusivitas keamanan negara jelang pelaksanaan Pemilu 2024. Puan berharap TNI/Polri bersama Pemerintah dapat bersinergi sebaik-baiknya untuk memastikan keamanan masyarakat.

"TNI sebagai komponen utama sistem pertahanan negara memiliki peran penting untuk membantu mengamankan Pemilu, khususnya di daerah-daerah yang rawan bentrokan seperti di Nduga. Kerja sama dengan Polri dan institusi keamanan lainnya harus dilakukan dengan optimal,” pesan cucu Bung Karno tersebut.

Oleh karena itu, Puan berharap semua unsur keamanan dan pertahanan bisa memetakan semua daerah yang punya tingkat kerawanan konflik. Tindakan preventif dengan penyuluhan kepada warga dinilai juga harus dimaksimalkan.

"Dengan begitu diharapkan kondusivitas jelang, pasca, dan saat pelaksanaan Pemilu dapat terjaga di seluruh wilayah yang ada di Tanah Air. Upaya mengantisipasi potensi kerawanan di daerah-daerah rawan konflik harus jadi prioritas,” terang Puan.

DPR pun menyoroti bagaimana tindakan separatis dapat mengancam citra Indonesia di mata dunia. Untuk itu, Puan meminta semua elemen bangsa bergotong royong memberi dukungan terhadap kinerja TNI/Polri dan instansi lain yang terus berupaya menumpas KKB.

“Tentunya diperlukan juga dukungan dari masyarakat demi terciptanya keamanan di negara kita tercinta,” sebutnya.

“Kita tidak ingin nama baik bangsa tercoreng akibat aksi-aksi seperti separatisme atau terorisme. Tidak ada tempat bagi kekerasan di Indonesia” tegas Puan.