Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat percaya bahwa penting untuk menjaga saluran komunikasi militer dengan China untuk memastikan stabilitas, kata Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan.

"Kami telah mengatakan berulang kali, bahwa kami perlu memiliki saluran komunikasi militer untuk menghindari eskalasi, untuk menghindari kejutan, untuk menghindari kesalahan dan sangat disayangkan bahwa Kementerian Pertahanan China telah menolak untuk menerima telepon dari Menteri Pertahanan AS (Lloyd Austin)," ujar Sullivan dalam sebuah wawancara dalam acara "Meet the Press" di NBC News, Hari Minggu, seperti mengutip Sputnik News 27 Februari.

Sullivan menjelaskan, kontak tingkat tinggi dipertahankan dengan China, sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dengan Direktur Kantor Urusan Luar Negeri Pusat China, Wang Yi, pada Konferensi Keamanan Munich akhir pekan lalu.

"Jadi, ini bukan berarti bahwa semua jalur komunikasi terputus - dimatikan, melainkan, kami tidak memiliki pertukaran militer-ke-militer yang menurut kami diperlukan untuk memastikan stabilitas," terang Sullivan.

Awal pekan ini, Menteri Austin mengatakan kepada CNN, dirinya belum berbicara dengan mitranya dari Tiongkok selama beberapa bulan, berharap berharap Wei Fenghe menjadwalkan panggilan telepon.

Pada awal Februari, juru bicara Pentagon Brigjen Pat Ryder mengatakan, China telah menolak permintaan AS untuk mengadakan panggilan telepon antara Menteri Austin dan Menteri Wei, setelah militer AS menjatuhkan balon pengintai yang dicurigai milik China di wilayah udara AS.

China bersikukuh bahwa pesawat sipil tersebut sedang melakukan penelitian ilmiah.

Dua pekan lalu, Presiden Joe Biden mengatakan pada Hari Kamis, dirinya berharap untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping, tentang apa yang dikatakan Amerika Serikat sebagai balon mata-mata China yang ditembak jatuh oleh jet tempur AS awal bulan ini.

"Kami tidak mencari perang dingin baru," kata Presiden Biden, melansir Reuters.

"Saya berharap untuk berbicara dengan Presiden Xi, saya harap kita akan menyelesaikan masalah ini, tetapi saya tidak meminta maaf karena telah menurunkan balon itu," jelas Presiden Biden menanggapi keluhan dari Beijing.

Setelah pidatonya, dia mengatakan kepada NBC News: "Saya pikir hal terakhir yang diinginkan Presiden Xi adalah, secara fundamental merusak hubungan dengan Amerika Serikat dan dengan saya."