Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menolak kritik dari mantan Presiden AS, George W. Bush, yang menyebut AS "Banana Republic." Kritik itu disampaikan Bush setelah adanya kerusuhan yang dilakukan pendukung Donald Trump di Gedung Capitol, Washington.

"Fitnah itu mengungkapkan pemahaman yang salah tentang 'banana republic' dan demokrasi di Amerika," kata Pompeo lewat akun Twitter-nya.

"Di Banana Republic, kekerasan massa menentukan pelaksanaan kekuasaan. Di Amerika Serikat, petugas penegak hukum menghentikan kekerasan massa sehingga perwakilan rakyat dapat menjalankan kekuasaan sesuai dengan aturan hukum dan pemerintahan konstitusional," katanya, mengutip Fox News, Jumat, 8 Januari 2021.

Kerusuhan yang dilakukan pendukung Trump terjadi ketika sesi Kongres menyertifikasi kemenangan presiden terpilih AS, Joe Biden. Kerusuhan tersebut menyebabkan anggota parlemen terisolasi.

Kerusuhan itu juga menewaskan empat orang, termasuk satu demonstran pro-Trump yang tertembak. Selain itu ada juga 68 yang ditahan, menurut polisi Washington DC. Pompeo juga mengutuk kekerasan tersebut, menyebutnya sebagai hal yang tak dapat diterima.

"Saya telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan selalu mendukung hak setiap manusia untuk memprotes secara damai atas keyakinan dan tujuan mereka," kata Pomeo. "Tapi kekerasan, yang membahayakan keselamatan orang lain, termasuk mereka yang bertugas menyediakan keamanan bagi kita semua, tidak dapat ditoleransi, baik di dalam maupun luar negeri."

Setelah kekacauan, anggota parlemen melanjutkan proses sertifikasi dari Electoral College. Beberapa anggota Partai Republik yang awalnya bersumpah menentang hasil pemilu karena tuduhan kecurangan yang mereka yakini, sejak 14 Desember --atau setelah pemilihan oleh para elector-- mulai mengakui kemenangan Biden. Satu demi satu.

Wakil Presiden AS Mike Pence, yang telah mengumumkan dia tidak akan membatalkan keinginan para pemilih, mengonfirmasi kemenangan Biden. Pompeo mencatat sertifikasi resmi para pemilih Kongres "menunjukkan kekuatan institusi politik Amerika dan mewakili kemenangan untuk supremasi hukum dan pemerintahan konstitusional di Amerika." 

Banana Republic, Teguran dari Bush 

Bush sebelumnya merilis pernyataan untuk menanggapi kerusuhan di Capitol. Ia mengutuk penyerbuan Gedung Capitol AS pada Rabu, 6 Januari sore dan menggambarkannya sebagai sesuatu yang memuakkan dan memilukan.

Bush mengkritik rekan Partai Republik-nya karena memicu pemberontakan, menyamakan situasi itu dengan "Banana Republic."

"Saya terkejut dengan perilaku sembrono dari beberapa pemimpin politik sejak pemilu dan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan hari ini untuk lembaga kami, tradisi kami, dan penegakan hukum kami."

Dalam ilmu politik, istilah "Banana Republic" menggambarkan negara yang secara politik tidak stabil dengan ekonomi yang bergantung pada ekspor produk sumber daya terbatas, seperti pisang atau mineral. 

Barack Obama juga menyalahkan Partai Republik dan Donald Trump, "yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilihan yang sah" dalam sebuah pernyataan. Mantan presiden itu menyebut bahwa penyerbuan Gedung Capitol AS sebagai "momen aib dan aib besar bagi bangsa kita."