Bagikan:

JAKARTA - Tindakan keji Mario Dandy Satrio, putra dari Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kanwil Jakarta Selatan II yang kini sudah dicopot, Rafael Alun Trisambodo memang masalah pribadi. Tapi penganiayaan sadis Mario kepada David, secara tak langsung juga ikut memukul seluruh pegawai Kementerian Keuangan.

Mario dengan gaya hedonnya sudah menimbulkan persepsi negatif luar biasa kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan khusus kepada Ditjen Pajak. Di kepala publik kini muncul satu pertanyaaan yang serius, dari mana asal muasal kemewahan yang bisa dinikmati dan dipertontonkan Mario?

Kerja keras Kementerian Keuangan mengubah persepsi negatif, seketika runtuh oleh seorang Mario Dandy Satrio. Hancur tak berbekas. Bahkan bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani, sikap umbar kemewahan dianggap bentuk pengkhiatan kepada kementerian.

"Perilaku tersebut jelas mengkhianati dan menciderai keseluruhan jajaran Kementerian Keuangan yang saya yakin, mereka semua sebagian besar telah dan terus bekerja secara jujur bersih dan profesional," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara daring, Jumat 24 Februari.

Kementerian langsung tersengat. Sri Mulyani kembali menegaskan akan menindak keras pegawai-pegawai kementerian yang menyalahgunakan wewenang dan posisi untuk memperkaya diri sendiri.

Aksi hedon Mario juga bikin para pimpinan unit 'kena semprot' Sri Mulyani. Karena kini pihak inspektorat juga akan melakukan audit kekurangan 'pertahanan' di sisi ini.

Sri Mulyani telah memutuskan untuk melakukan pencopotan Rafael Alun Trisambodo. Tujuannya agar mempermudah menelisik harta Rafael Alun Trisambodo yang kini menjadi pergunjingan publik.

"Saya sudah menginstruksikan kepada Inspektorat Jenderal untuk melakukan pemeriksaan harta kekayaan, dalam hal ini kewajaran harta dari saudara RAT," tuturnya.

Menkeu menjelaskan, jika Inspektorat Jenderal telah memeriksa kepada yang bersangkutan.