Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah resmi memberlakukan pembatasan kegiatan di Pulau Jawa dan Bali sebagai upaya penyebaran kasus COVID-19. Pembatasan akan dimulai 11 hingga 25 Januari 2021. Meski dilakukan pembatasan terhadap mobilisasi masyarakat, pemerintah optimis ekonomi akan tetap tumbuh.

"Pertama untuk triwulan I baru 7 hari. Tentu kita melihat berjalannya keseimbangan antara kesehatan dan sosial ekonomi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 7 Januari.

Beberapa indikator yang mendorong pemerintah optimistis pergerakan ekonomi Tanah Air tetap bertumbuh meski ada PSBB di antaranya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat di level 6.128.

Pada perdagangan sesi pagi Rabu, 6 Januari IHSG sempat turun, namun kembali naik setelah pemerintah menjelaskan kebijakan PSBB baru tersebut.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar pada pukul 09.04 WIB juga menguat 16 poin atau 0,12 persen. Rupiah terhadap dolar AS berada di Rp13.880.

Salah satu yang membuat rupiah menguat karena sentimen pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang akan membahas untuk mempertahankan suku bunga dan menggelontorkan stimulus.

"Rupiah dari (Rabu) kemarin menguat sehingga tentu ini juga proksi yang menunjukkan confident pasar dan sektor keuangan. Ini yang harus kita jaga," tuturnya.

Kata Airlangga, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2020 jugatercatat mengalami kenaikan di level 51,3 persen. Di sisi lain, harga di sejumlah komoditas juga mengalami perbaikan.

"Dengan keyakinan-keyakinan ini kita cukup optimistis. Proyeksi sampai akhir tahun di kisaran 5 persen," ucapnya.

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) ini menegaskan, pengetatan PSBB di sejumlah kabupaten/kota yang ada di Indonesia dilakukan sebagai langkah menengah dan pajang untuk perekonomian dalam negeri.

Menurut Airlangga, kebijakan tersebut akan tetap memperhatikan kondisi sosial-ekonomi di masyarakat.

"Jadi bukan langkah harian. Pemerintah ini memperhatikan kebutuhan masyarakat. Tentu yang utama kesehatan. Kedua pemerintah hadir baik dalam sosial maupun ekonomi masyarakat. kami masih optimis dan kami akan lihat kuartal 1 nanti," tuturnya.