Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI mendorong setiap anggota Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) aktif mengedukasi masyarakat soal menjaga persatuan di tahun politik.

"FKPT bisa ikut mengedukasi agar masyarakat kita tidak terjebak dalam kebencian dan permusuhan antarsesama anak bangsa yang merupakan efek dari polarisasi dan politisasi identitas," kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa 21 Februari dilansir Antara.

Jenderal bintang tiga tersebut mengatakan momentum tahun politik rentan menghasilkan adanya kondisi polarisasi sosial, dan politik identitas yang menggunakan isu suku agama ras dan antargolongan (Sara) berbalut narasi-narasi intoleransi, kekerasan dan kebencian.

Efek dari kondisi tersebut harus diredam dan dihilangkan agar tidak menimbulkan lahirnya disintegrasi dan friksi-friksi sosial yang memecah belah masyarakat.

"FKPT harus turut aktif mengedukasi pentingnya mengedepankan semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan dalam berdemokrasi di tahun politik," kata eks Kapolda Papua dan Banten tersebut.

Melalui tujuh bidang yang ada di FKPT yakni bidang agama, sosial dan budaya, media massa, hukum dan humas, pemuda, pendidikan, perempuan dan anak, pengkajian dan penelitian yang diampu FKPT di 34 provinsi, BNPT berharap FKPT dapat menginisiasi kerja sama secara multi pihak (pentahelix) dalam rangka menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan di tahun politik.

"Teman-teman FKPT bisa bekerjasama dan menginisiasi dialog-dialog dengan mitra kita di daerah untuk menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan," ajak Boy.

Tujuannya yakni bagaimana caranya masyarakat di Tanah Air dapat merayakan pesta demokrasi lima tahunan tanpa adanya rasa kebencian dan kekerasan, ujarnya.

Tambahan informasi, saat ini terdapat 34 FKPT perwakilan dengan 306 pengurus. Teranyar Kabupaten Lebak dan Jepara membentuk FKPT. Sebelumnya, pada tahun 2022 telah terbentuk FKPT di Provinsi Papua dan Papua Barat.