Singgung Pernyataan Jokowi, PSI Minta Polisi Tangkap Pelaku Pembubaran Ibadah GPKD Bandar Lampung
Ilustrasi pengamanan di gereja saat hari raya Natal. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Politikus PSI Mohamad Guntur Romli atau Gun Romli menanggapi video viral pembubaran jemaat Gereja Kristen Protestan Kemah Daud (GPKD) Bandarlampung yang sedang menjalankan ibadah hari Minggu. Pembubaran dilakukan oleh warga berpakaian sipil.

Dalam video itu, ibadah yang sedang berlangsung akhirnya berhenti. Seorang ibu anggota jemaat pun sempat berteriak histeris ketika harus menerima keadaan sembari keluar gereja.

Gun Romli menilai tidak punya hati mereka yang gemar membubarkan ibadah. Dia pun mempertanyakan bagaimana jika hal itu dialami pemeluk agama lain, terutama yang mayoritas di Tanah Air.

"Ibu ini menangis histeris, karena ibadah hari Minggu di Gereja GPKD Bandar Lampung dihentikan. Pria berkaos biru dan bertopi ini gak punya otak dan hati, coba kalau muslim lagi salat, lagi sujud terus dipaksa berhenti," kata Gun Romli dalam akun Twitternya, @GunRomli, Senin 10 Februari.

Gun Romli lantas mengingatkan pernyataan Presiden Jokowi yang menegaskan seluruh warga negara Indonesia diperbolehkan memeluk dan beribadah sesuai pilihan agamanya masing-masing. Hal itu diatur dalam konstitusi UUD 1945.

"Pak @jokowi perintah bapak tidak dilaksanan dengan baik di bawah," ujarnya.

Untuk itu Gun Romli berharap agar jajaran Polda Lampung dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi terhadap aksi pembubaran ibadah yang kembali terulang di Bandarlampung ini.

Dia pun mengcapture video berisi wajah dari pria berpakaian biru dan bertopi yang melakukan pembubaran ibadah di GPKD Bandarlampung agar dapat segera ditindaklanjuti kepolisian.

"Tandai dulu wajah pria berkaos biru dan bertopi yang memaksa menghentikan ibadah hari minggu Gereja Protestan Kemah Daud di Bandar Lampung @ListyoSigitP @humaspoldalpg," tandasnya.