KUPANG - Polres Kupang menyiagakan personel mencegah munculnya pungutan liar atau pungli terhadap warga yang melintasi jalur alternatif di sekitar kawasan terdampak longsor di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu dikatakan Kepala Polres Kupang FX Irwan Arianto menanggapi adanya keluhan warga terkait pungli oleh oknum warga kepada pelintas jalur alternatif di ruas Jalan Trans Timor yang terdampak longsor.
"Kami langsung siagakan personel di titik jalur alternatif, setelah ada laporan dari warga yang kami terima terkait dugaan adanya pungli," katanya kepada wartawan, Minggu 19 Februari, disitat Antara.
Irwan menjelaskan, pada saat setelah kejadian tanah longsor pada Jumat 17 Februari malam, pihaknya langsung mengerahkan personel ke titik terdampak bencana.
Ia mengatakan, pihaknya tidak mengetahui jika selanjutnya ada jalur alternatif bagi sepeda motor yang dibuka oleh warga setempat.
"Makanya begitu kami dapat keluhan warga melalui layanan hotline Lapor Pak Kapolres, kami langsung siagakan personel," katanya.
Ia berharap, dengan adanya personel polisi yang disiagakan, tidak ada lagi keluhan warga yang hendak melintasi jalur alternatif.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Irwan mengatakan pihaknya akan terus mengawal seluruh proses penanganan dampak bencana longsor untuk memastikan pelaksanaan berjalan aman dan lancar di lapangan.
Ruas jalan yang terdampak longsor, kata dia, perlu segera ditangani karena merupakan akses utama yang menghubungkan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dengan empat kabupaten lain di Pulau Timor, maupun ke Timor Leste.
Ia menambahkan, selain itu pihaknya juga segera berkoordinasi dengan masyarakat terkait pembukaan jalur alternatif yang akan melintasi lahan milik warga.
"Kami akan terus bersinergi dengan berbagai pihak agar proses penanganan bencana longsor ini segera pulih kembali," tandasnya.