Ilmuwan Israel Kembangkan Robot dengan Sensor Biologis: Dukung Diagnosis Penyakit hingga Pemeriksaan Keamanan
Robot dengan kemampuan penciuman temuan peneliti Israel. (Tangkapan layar YouTube channel TAUVOD)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah robot pengendus baru yang dilengkapi dengan sensor biologis yang menggunakan antena belalang, dapat membantu memajukan diagnosis penyakit hingga meningkatkan pemeriksaan keamanan, demikian ungkap para pengembangnya dari Israel.

Belalang memiliki indera penciuman yang tajam, yang berhasil dimanfaatkan oleh para peneliti di Universitas Tel Aviv untuk robot bio-hibrida mereka, sehingga membuatnya jauh lebih sensitif dibandingkan dengan pengendus elektronik yang sudah ada saat ini, ujar mereka.

Belalang mencium bau dengan antena mereka. Pada robot beroda empat, para peneliti menempatkan antena serangga di antara dua elektroda yang mengirimkan sinyal listrik sebagai respons terhadap bau di dekatnya. Setiap bau memiliki ciri khas yang unik, yang dapat diidentifikasi oleh sistem elektronik robot dengan pembelajaran mesin.

"Pada akhirnya, kami mencoba menciptakan robot dengan indera penciuman yang dapat membedakan bau dan menemukannya di luar angkasa," kata Neta Shvil dari Sagol School of Neuroscience, melansir Reuters 8 Februari.

Ketika para ilmuwan mencoba memahami bagaimana beberapa hewan mendeteksi penyakit melalui penciuman, salah satu ilmuwan Ben Moaz mengatakan, aplikasi masa depan hampir tidak akan ada batasnya, meluas ke deteksi obat-obatan, bahan peledak hingga keamanan makanan.

robot penciuman antena belalang
Robot dengan kemampuan penciuman temuan peneliti Israel. (Tangkapan layar YouTube channel TAUVOD)

"Kami 'kewalahan' dengan berbagai kemungkinan," terang Maoz dari Fakultas Teknik Fleischman dan Sekolah Ilmu Saraf Sagol.

Penemuan para ilmuwan ini diterbitkan dalam jurnal 'Biosensor dan Bioelektronika' edisi Februari.

"Sebuah organ dasar, seperti antena belalang, dapat menghasilkan sinyal unik untuk setiap bau," tukas Ben Maoz, mengutip CNET.

"Penciuman adalah salah satu cara kita dapat memahami dunia. Kita dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi hal-hal baik seperti makanan [dan] parfum dan hal-hal buruk seperti kebocoran gas [dan] makanan yang tidak enak. Konsep ini akan memungkinkan robot untuk membantu kita mengidentifikasi hal-hal yang saat ini tidak dapat kita lakukan," tandasnya.

Menurut Maoz dan rekan-rekan peneliti lainnya, di dunia hewan, serangga unggul dalam menerima dan memproses sinyal sensorik.

"Perbandingan dengan alat pengukur standar menunjukkan bahwa sensitivitas hidung serangga dalam sistem kami sekitar 10.000 kali lebih tinggi daripada alat yang digunakan saat ini," kata Yossi Yovel, ahli biologi di Universitas Tel Aviv dan salah satu penulis penelitian ini, dalam sebuah pernyataan.

Kendati demikian, robot ini masih dalam tahap pengembangan yang sangat awal, hanya waktu yang akan menentukan apakah cyborg anjing pengendus polisi pada akhirnya akan terwujud. Namun melihat ke masa depan, Maoz percaya bahwa hal itu mungkin saja terjadi, mengatakan "langit adalah batasnya" dalam hal mengintegrasikan robot dengan sensor biologis.