JAKARTA - Pasukan Rusia mengintensifkan serangan di sepanjang garis depan di wilayah timur pada Hari Jumat, ketika Ukraina berfokus pada mempertahankan garis pertahanannya
Didukung oleh puluhan ribu pasukan cadangan, Rusia telah mengintensifkan serangan darat di seluruh Ukraina selatan dan timur, saat invasi yang dimulai 24 Februari tahun silam akan genap berusia setahun.
Serangan besar baru Rusia tampaknya mulai dilakukan, dengan Gubernur Wilayah Lugansk di timur Ukraina melaporkan peningkatan yang signifikan dalam serangan Rusia pada Hari Jumat di sepanjang garis depan di sana.
"Hari ini agak sulit ke segala arah karena jumlah serangan meningkat secara signifikan, penembakan juga meningkat banyak, bahkan dengan angkatan udara," kata gubernur, Serhiy Haidai, kepada penyiar televisi Ukraina, seperti melansir Reuters 17 Februari.
"Ada upaya konstan untuk menerobos garis pertahanan kami," ujarnya tentang pertempuran di dekat Kota Kreminna.
Sebelumnya, Rusia menghujani Ukraina dengan rudal pada Hari Kamis dan menyerang kilang minyak terbesarnya. Dari sekitar 36 rudal yang ditembakkan Rusia, sekitar 16 ditembak jatuh, kata angkatan udara Ukraina, lebih rendah dari biasanya.
Sementara itu, Ukraina mengatakan serangan Hari Kamis termasuk rudal yang tidak dapat ditembak jatuh oleh pertahanan udaranya, yang hanya akan menambah urgensi permohonannya untuk lebih banyak dukungan militer Barat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato video malamnya, prioritasnya adalah menahan serangan Rusia dan bersiap-siap menghadapi serangan balasan Ukraina.
"Mempertahankan situasi di garis depan dan mempersiapkan langkah-langkah eskalasi musuh, itu adalah prioritas dalam waktu dekat," ujar Presiden Zelensky.
Sementara, Pejabat Amerika Serikat telah menyarankan Ukraina untuk menunda serangan balasan apa pun, sampai pasokan persenjataan terbaru dari Negeri Paman Sam tersedia dan pelatihan telah diberikan.
Fokus Rusia saat ini adalah di kota kecil Bakhmut di Donetsk, salah satu dari dua wilayah yang membentuk Donbas, pusat industri Ukraina yang sekarang sebagian ditempati oleh Rusia.
Dalam pertempuran yang dipimpin oleh kelompok Wagner yang dibanjiri oleh para rekrutan dari penjara, Rusia telah berbulan-bulan menggempur dan mengepung Bakhmut. Sebagian besar dari 70 ribu orang populasi di kota tersebut telah pergi, meninggalkan tentara Ukraina yang bertahan.
"Mereka (Rusia) mengirim banyak pasukan. Saya pikir tidak berkelanjutan bagi mereka untuk terus menyerang dengan cara ini," kata petugas pers Brigade Serangan Udara ke-80 Ukraina Taras Dzioba.
"Ada tempat di mana tubuh mereka ditumpuk begitu saja. Ada parit di mana... mereka tidak mengevakuasi mereka yang terluka atau terbunuh," sambungnya.
BACA JUGA:
Dzioba berbicara saat dia berdiri di dekat baterai Howitzer di luar bunker pertahanan, dekat garis depan Bakhmut.
Diketahui, pendudukan Bakhmut akan memberi Rusia batu loncatan untuk maju ke dua kota Donetsk yang lebih besar dan lebih jauh ke barat, Kramatorsk dan Sloviansk.
Tetapi, Ukraina dan sekutunya mengatakan merebut Bakhmut akan menjadi kemenangan besar mengingat bulan-bulan yang telah diambil dan kerugian yang mereka katakan telah diderita Rusia.