JAKARTA - MRT Jakarta ditetapkan sebagai objek vital transportasi bidang perkeretaapian. Hal ini tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor KP-DJKA 38 Tahun 2023 tanggal 10 Februari 2023.
Dengan demikian, seluruh jalur, stasiun, depo, dan fasilitas operasi di MRT Jakarta dilakukan pengamanan berdasarkan ketentuan mengenai perkeretaapian dan pedoman pengamanan objek vital nasional.
"Dengan dikeluarkannya keputusan ini, maka MRT Jakarta, dalam hal ini jalur, seluruh stasiun, kawasan depo, hingga fasilitas pendukungnya seperti gardu listrik merupakan objek vital nasional," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi dalam keterangannya, Kamis, 16 Februari.
Effendi berujar, penetapan MRT Jakarta sebagai salah satu objek vital nasional akan memberikan kepastian keamanan dalam melaksanakan fungsinya sebagai sistem perkeretaapian perkotaan modern di Indonesia.
"Dengan penetapan ini, PT MRT Jakarta akan terus menjalin kerja sama yang solid dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dalam menentukan konfigurasi standar pengamanan baik kekuatan personel maupun sarana prasarana pengamananannya,” jelas dia.
Sebagai informasi, saat ini MRT Jakarta telah memiliki 13 stasiun yang melayani dengan 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah, mulai dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI. 13 stasiun di pengerjaan rute fase 1 dengan panjang 16 kilometer ini resmi beroperasi pada Maret 2019.
Saat ini, pembangunan MRT Jakarta dilanjutkan pada fase 2. Pengerjaan fase ini terbagi terbagi dalam dua tahap, yaitu Fase 2A dengan Fase 2B. Fase 2A meliputi pembangunan dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Kota. Fase 2B meliputi pembangunan dari Stasiun Kota menuju Depo Ancol Barat.
Pengerjaan MRT fase 2A kembali terbagi pada beberapa paket kontrak. Per 25 Januari 2023, perkembangan pembangunan paket CP 201 telah mencapai 51 persen.
Saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan pengecoran base slab ventilation tower, pemasangan ventilasi terowongan dan kolom stasiun, pengecoran roof slab gardu induk, dan persiapan shaft box jacking entrance 1 stasiun di Jalan Museum.
BACA JUGA:
Sedangkan di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi pekerjaan penggalian dan pengecoran roof slab pada sisi selatan stasiun, pembangunan D-Wall sisi utara stasiun, dan pekerjaan jet grouting sisi selatan dan utara stasiun.
Lalu, pembangunan CP 202 juga telah dimulai sejak 18 Juli 2022. Per 25 Januari lalu, paket kontrak yang meliputi Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar ini telah mencapai 9 persen dengan cakupan pekerjaan meliputi pekerjaan proteksi dan relokasi utilitas, konstruksi halte sementara Transjakarta, penyiapan primary beam dan RC slab foundation untuk canal decking, dan penanganan rel trem kuno.
Sementara, paket CP 203 meliputi Stasiun Glodok dan Kota telah mulai dikerjakan sejak 20 April 2021. Per 25 Januari 2023, perkembangannya sudah mencapai 25,36 persen dengan pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi melanjutkan pekerjaan galian station box dan road decking.