Amerika Serikat Tangkap Empat Tersangka Baru Komplotan Pembunuhan  Presiden Haiti Jovenel Moise
Mendiang Presiden Haiti Jovenel Moise. (Instagram/jovenelmoise)

Bagikan:

JAKARTA - Agen federal Amerika Serikat menangkap dan mendakwa empat tersangka di Florida, terkait dugaan keterlibatan dalam komplotan pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise pada tahun 2021, kata pihak berwenang pada Hari Selasa.

Pembunuhan Presiden Moise meninggalkan kekosongan politik di negara Karibia, memberanikan geng-geng kuat yang berfungsi sebagai otoritas de facto di sebagian besar ibu kota negara, Port-au-Prince.

Sejauh ini, sebelas orang telah berada dalam tahanan Amerika Serikat, didakwa oleh dewan juri Florida Selatan sehubungan dengan pembunuhan itu, menurut Departemen Kehakiman, melansir Reuters 15 Februari.

Tiga dari terdakwa baru, yakini Antonio "Tony" Intriago (pemilik Counter Terrorist Unit Security atau CTU), Arcangel Pretel Ortiz (operator Federal Academy LLC yang berafiliasi dengan CTU) dan Walter Veintemilla (Kepala Worldwide Capital Lending Group yang berbasis di Miramar), dituduh mendukung konspirasi untuk menculik atau membunuh Presiden Haiti, kata pihak berwenang AS dalam sebuah pengarahan.

Terdakwa keempat, Frederick Bergmann, dituduh berkonspirasi menyelundupkan rompi balistik untuk mantan tentara Kolombia yang diduga melakukan penembakan fatal terhadap Moise, tambah para pejabat.

Investigasi terhadap mereka berfokus pada senjata, rompi balistik dan pembiayaan yang digunakan dalam rencana maut itu.

Intriago adalah pengusaha Venezuela-Amerika, sedangkan Pretel Ortiz adalah warga negara Kolombia-Amerika. Keduanya ditahan di Florida Selatan, kata Departemen Kehakiman kepada wartawan.

Sedangkan Veintemilla, seorang warga negara AS, meminjamkan lebih dari 170.000 dolar AS kepada CTU Security untuk membiayai operasi mereka di Haiti, tambah para pejabat.

Penangkapan dan dakwaan dilaporkan sebelumnya pada Hari Selasa oleh Miami Herald dan New York Times. Pengacara Intriago mengatakan kepada New York Times, dia bermaksud mengajukan pembelaan tidak bersalah pada sidang jaminannya pada Hari Selasa.

Geng Haiti telah memperluas wilayah mereka sejak pembunuhan itu. Kekerasan yang diakibatkannya telah membuat sebagian besar wilayah di negara itu 'terlarang' bagi pemerintah dan menyebabkan baku tembak rutin dengan polisi.

Pada Bulan Oktober, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyarankan "pasukan aksi cepat" dikirim ke Haiti, untuk memerangi kekerasan yang meningkat dari gerombolan bersenjata yang telah menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi.

Diketahui, penangkapan terbaru di Amerika Serikat terjadi sehari sebelum para pemimpin blok Karibia, CARICOM, dijadwalkan bertemu untuk konferensi tiga hari, di mana situasi di Haiti diharapkan menjadi salah satu isu utama.