JAKARTA - Turki mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, seiring dengan perbantuan pesawat terbang milik TNI AU, untuk operasi kemanusiaan pasca-gempa bumi berkekuatan 7,8 SR mengguncang negara itu Senin pekan lalu.
Pesawat jenis Hercules C-130 beserta awaknya tiba di Turki pada 12 Februari lalu, mengangkut peralata SAR serta bantuan kemanusiaan gelombang pertama dari Pemerintah Indonesia.
Alih-alih langsung kembali ke Nusantara, pesawat tersebut diperpanjang masa penugasannya dan diperbantukan untuk mengangku logistik dari berbagai daerah di Turki, untuk dibawa ke wilayah yang terdampak gempa bumi.
"Bapak Menteri Pertahanan RI yang memberikan perintah agar pesawat Hercules dan kru tersebut diperbantukan kepada pihak Turki untuk penanggulangan bencana. Beliau paham dalam situasi seperti ini masalah suplai logistik menjadi sangat kritis, dan beliau ingin Indonesia bisa membantu," ujar Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal, dalam keterangan KBRI Ankara, Selasa 14 Februari.
"Pihak Turki sangat berterima kasih. Indonesia adalah satu-satunya negara yang meminjamkan pesawat angkut kepada Pemerintah Turki," sambung Dubes Iqbal.
Selama di Turki, pesawat TNI AU tersebut tersebut akan berbasis di Lanud Militer Turki Estimesgut, Ankara.
"Kami sudah langsung berkoordinasi dengan Operation Center Angkatan Udara Turki untuk menentukan jadwal, rute dan misi pesawat. Yang jelas, seluruh kru sudah sepenuhnya siap menjalankan misi kemanusiaan bagi saudara-saudara kami di Turki," ujar Kolonel Penerbang Wisoko, Mission Commander pesawat tersebut.
BACA JUGA:
Sementara itu, Dinas Penerangan TNI AU dalam keterangannya menulis, pesawat yang diawaki oleh Letkol Pnb Yudi Bandung dan belasan kru telah mendistribusikan bantuan logistik sebanyak 5.2 ton. Logistik berupa selimut, bahan makanan, dan obat-obatan diangkut dalam dua sorties dari Etismesgut AFB Angkara, menuju Kahramanmaras.
"Home base misi C-130 Hercules TNI AU A-1326 saat ini di Etismesgut AFB Angkara. Kemarin sudah mulai misi pengiriman bantuan obat-obatan, makanan dan selimut seberat 5,2 ton," terang Kolonel Penerbang Wisoko.
Diketahui, pesawat yang memiliki daya angkut 10 ton tersebut, rencananya akan diperbantukan kepada pihak Turki hingga tanggal 20 Februari 2023 mendatang.