Presiden Erdogan Sebut Turki Tidak akan Pernah Melupakan Bantuan yang Diberikan
Pencarian gempa Turki Baru. (Wikimedia Commons/VOA/Onur Erdogan)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Recep Tayyip Erdogan berterima kasih kepada negara-negara yang telah membantu Turki, usai gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang negara itu Senin pekan lalu, menyebut tidak akan melupakan bantuan yang diberikan, serta mengapresiasi kinerja tim penyelamat dan pencari yang bekerja tanpa lelah.

Dalam pidato video yang direkam untuk 'World Government Summit' di Dubai, Uni Emirat Arab, Presiden Erdogan menyebut Turki telah menerima pesan dukungan dan belasungkawa dari lebih dari 100 negara.

Dikatakannya, negara-negara telah menunjukkan solidaritas mereka terhadap Turki dengan menelepon secara pribadi, mengirimkan tim penyelamat dan mengorganisir kampanye bantuan.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi di hadapan Anda semua negara sahabat dan persaudaraan yang telah mengumpulkan bantuan untuk bangsa kami siang dan malam, mendukung upaya pencarian dan penyelamatan kami dengan tim Anda, dan menjaga kami dalam doa Anda," ujar Presiden Erdogan, dikutip dari situs Kepresidenan Turki 15 Februari.

"Kami tidak akan pernah melupakan persahabatan yang Anda berikan kepada kami selama masa sulit ini," sambungnya.

Delapan hari setelah gempa berkekuatan setara 500 bom atom meluluhlantakkan negaranya, Presiden Erdogan mengutip penyair abad ke-13 Meviana Rumi, "Ada harapan setelah keputusasaan dan akan ada banyak matahari setelah kegelapan."

"Di satu sisi, kami melakukan pencarian dan penyelamatan, dan operasi pembersihan puing-puing sementara di sisi lain, kami mempercepat pemasangan tenda, kontainer, dan rumah prefabrikasi," jelasnya, seperti mengutip The National News.

"InshaAllah, kami akan segera mulai merekonstruksi dan memulihkan situs kami yang hancur. Sebagai negara Turki, bersama bangsa kami, kami akan segera menyembuhkan luka akibat bencana ini," sambungnya.

Dikatakan, korban tewas akibat gempa bumi di wilayah Turki mencapai lebih dari 31.600 jiwa. Sementara, mayoritas dari lebih dari 81.000 korban gempa yang terluka telah dipulangkan dari rumah sakit, sementara beberapa lainnya masih dirawat.

Selain itu, tim pencarian dan penyelamatan di daerah yang terkena dampak paling parah telah menyelamatkan lebih dari 8.000 orang dari reruntuhan.

Setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda pada dini hari Senin, 6 Februari, Turki memobilisasi semua sumber daya negara bagian dan nasional ke zona bencana dan mengumumkan peringatan tingkat empat.

"Bencana ini sekali lagi menunjukkan pentingnya solidaritas Internasional," tandas Presiden Erdogan.