Diduga Terlibat Pembunuhan Mendiang Presiden Moise, Mantan Senator Haiti Hadapi Dakwaan di Amerika Serikat
Mendiang Presiden Haiti Jovenel Moise. (Instagram/jovenelmoise)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat pada Senin mendakwa seorang mantan senator Haiti, berkonspirasi untuk membunuh Presiden Haiti Jovenel Moise, tersangka ketiga yang didakwa oleh Departemen Kehakiman karena penyelidikan di negara Karibia itu terhenti.

John Joel Joseph, yang digambarkan polisi Haiti sebagai tersangka beberapa hari setelah pembunuhan yang kurang ajar Juli lalu, melarikan diri dari Haiti dengan perahu dan ditangkap di Jamaika pada Januari lalu, karena memasuki negara itu secara ilegal. Ia kemudian diekstradisi ke Amerika Serikat.

Joseph menghadapi tuduhan bersekongkol untuk melakukan pembunuhan atau penculikan di luar Amerika Serikat dan memberikan dukungan material yang mengakibatkan kematian, menurut rilis berita Departemen Kehakiman AS.

Jaksa AS mengatakan konspirasi pertama kali melibatkan penculikan Moise, tetapi berkembang menjadi plot pembunuhan setelah kelompok itu tidak dapat menemukan pesawat untuk membawanya keluar dari Haiti.

Joseph "hadir ketika seorang konspirator mengamankan tanda tangan mantan hakim Haiti atas permintaan tertulis untuk bantuan untuk melanjutkan penangkapan dan pemenjaraan Presiden Moise," kata rilis berita, melansir Reuters 10 Mei.

Dia juga membantu mendapatkan kendaraan dan senjata api untuk mendukung operasi tersebut, katanya.

Rilis tersebut mengidentifikasi tersangka dengan nama keluarga "John," sementara pihak berwenang Haiti mengatakan nama belakangnya adalah "Joseph."

Sebelumnya, Jaksa AS pada bulan Januari mengajukan tuntutan serupa terhadap Rodolphe Jaar, seorang warga negara ganda Haiti-Chili dan Mario Palacios, seorang mantan tentara Kolombia yang menurut polisi Haiti adalah bagian dari tim lima orang yang memasuki kamar tidur Moise untuk menembaknya.

Proses peradilan Haiti atas pembunuhan itu terhenti, dengan empat hakim dalam kasus tersebut berhenti di tengah keluhan tentang ancaman pembunuhan, serta kekhawatiran akan keamanan pribadi mereka.