Korban Tewas Gempa Turki Tembus 36 Ribu Jiwa, Kepala Bantuan PBB Sebut Fase Penyelamatan Segera Berakhir
Dampak gempa bumi di Turki. (Twitter/@UNReliefChief)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala bantuan PBB menyebut fase penyelamatan sebagai respons gempa bumi berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Turki Senin pekan lalu segera berakhir, saat jumlah korban tewas terus bertambah.

Korban tewas di seluruh Turki dan Suriah hingga Hari Senin mencapai setidaknya 36.217 jiwa, mengutip CNN 14 Februari.

Data Pusat Koordinasi Darurat Turki SAKOM menyebut, Korban tewas akibat gempa bumi di negara itu mencapai 31.643 jiwa.

Sedangkan di Suriah, korban tewas yang dikonfirmasi mencapai 4.574 jiwa. Jumlah itu mencakup lebih dari 3.160 di bagian barat laut Suriah yang dikuasai oposisi, menurut Kementerian Kesehatan..

Korban tewas Suriah juga termasuk 1.414 kematian di bagian-bagian Suriah yang dikuasai pemerintah, menurut kantor berita negara SANA.

Terpisah, kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan, fase penyelamatan respons gempa "hampir selesai," saat berkunjung ke Kota Aleppo, Suriah utara, Hari Senin.

"Saya telah mendengar cerita di sini, di Aleppo pagi ini yang membuat Anda merinding, dengan apa yang terjadi pada jam-jam awal di hari yang mengerikan itu. Apa yang paling mencolok di sini bahkan di Aleppo, yang telah begitu menderita selama bertahun-tahun, saat ini. , momen itu seminggu atau lebih yang lalu adalah yang terburuk yang pernah dialami orang-orang ini," kata Griffith kepada wartawan.

Griffiths, wakil sekretaris jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Bantuan Darurat di PBB mengatakan, kantornya akan meluncurkan seruan untuk membantu Turki dan Suriah guna memenuhi kebutuhan kemanusiaan sekitar tiga bulan.

"Apa yang kami lihat terjadi di zona gempa ini adalah fase penyelamatan menyeret orang-orang hidup keluar dari reruntuhan dan menemukan mereka yang tewas di reruntuhan, itu akan segera berakhir," ujarnya.

"Dan sekarang fase kemanusiaan, urgensi dari menyediakan tempat tinggal, perawatan psikososial, makanan, sekolah, dan rasa masa depan bagi orang-orang ini, itulah kewajiban kita sekarang," urai Griffiths.

Kepala bantuan menambahkan, PBB datang ke Suriah untuk "mengumpulkan bantuan untuk organisasi pemberani yang membantu orang-orang Aleppo ini, orang-orang Suriah ini."