JAKARTA - Hasil penyelidikan Polres Metro Jakarta Timur terkait kasus bentrokan antar dua kelompok remaja di kawasan Ciracas ternyata menemukan motif baru. Tersanga pembacokan AR alias K alias Ambon (20) dan korban RH (20) merupakan senior di tongkrongan mereka masing-masing.
"Yang terbaru kita temukan bahwa pelaku ini di bon oleh kelompok Chober dan korban itu juga di bon oleh kelompoknya. Jadi ada sistem bon-bonan sekarang ini, yang artinya yang lebih tua diajak oleh adik-adikan tongkrongan untuk backup," kata Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Ahmad Fanani kepada wartawan, Senin, 13 Februari.
Pelaku ini di bon (dipinjam) oleh kelompok Chober. AKBP Fanani menjelaskan, remaja di dalam kelompok Chober ini statusnya masih pelajar semua. Namun hanya pelaku yang sudah berusia dewasa.
"Jadi pelaku ini di bon sama kelompok Chober. Korban itu juga di bon di kelompok Trops. Artinya, fenomena terbaru saat ini adalah adanya bon-bonan (pinjam) pelaku tawuran," ujarnya.
AKBP Fanani menjelaskan, sistem bon-bonan juga berlaku pada kelompok tawuran.
"Bukan lagi bon-bonan pemain bola, voli, tapi pemain tawuran juga ada bon-bonan. Bon-bonan itu istilahnya dia yang sudah keluar, (kembali) direkrut untuk membackup kelompok yang mau tawuran," katanya.
BACA JUGA:
Seperti diketahui, bentrokan antar dua kelompok remaja yang janjian lewat media sosial Instagram terjadi di Jalan Suci, tepatnya di depan material bangunan, RT 09/04, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu kemarin, 12 Februari.
Akibat bentrokan itu, satu orang dari salah satu kelompok ditemukan tewas berlumur darah setelah dihujani bacokan senjata tajam oleh lawannya. Korban diketahui berinisial RH (20) warga Kelurahan Susukan, Ciracas.
Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono membenarkan adanya aksi bentrokan yang menewaskan seorang remaja itu. Keributan bermula dari saling ejek dan janjian di media sosial Instagram.
"Minggu sekitar pukul 03.15 WIB terjadi tawuran antar kelompok Trops dengan kelompok Chober. Pada pukul 01.00 WIB, kelompok korban bernama Trops mendapat tantangan dari kelompok Chober melalui Instagram. Mereka sepakat tawuran di Jalan Suci Susukan," kata Kompol Jupriono, Senin, 13 Februari.
Kemudian kelompok Trops mengumpulkan 12 orang remaja untuk meladeni kelompok Chober. Namun sebelum menggelar aksi tawuran, kelompok korban yang dikenal dengan istilah Trops itu lebih dulu pesta minuman keras (miras) jenis intisari.