Bagikan:

JAKARTA - Aksi tawuran antar dua kelompok pelajar kembali viral di media sosial Instagram di Jalan Kampung Melayu Besar, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur pada Rabu 2 Februari, malam. Kedua kelompok pelajar itu datang dari arah berlawanan dan mengatur posisi layaknya pasukan gladiator perang.

Berdasarkan video, remaja yang memegang senjata tajam dan benda tumpul, berada di barisan terdepan di masing - masing kelompok. Mereka melakukan upaya menyerangan dengan mengayunkan senjata tajam ke arah lawan. Jarak antar kedua kelompok sangat berdekatan, dan saling mengayunkan celurit ke arah lawan.

Aksi tawuran itu terus terjadi hingga keduanya melakukan pola penyerangan maju menyerang lawan dan mundur kemudian maju menyerang lagi. Bahkan ada pula remaja yang terlihat terjatuh ketika berusaha lari mundur menyelamatkan diri.

Aksi tawuran berlangsung sengit. Pasalnya tidak ada petugas Kepolisian yang berjaga di lokasi kawasan aksi rawan tawuran ini. Bahkan aksi tawuran pun bubar dengan sendirinya tanpa ada petugas Kepolisian.

Para pelajar yang terlibat aksi saling serang ini tak segan menyabetkan senjata tajam ke arah kelompok rawan. Mirisnya, aksi tawuran ini terjadi di tengah jalan umum akses pengendara melintas.

Layar tangkap video viral tawuran di Kampung Melayu, jakarta Timur @lensa_berita_jakarta

Kedua kelompok remaja itu menggelar aksi tawuran dengan menutup jalur ruas jalan. Pengendara yang melintas terpaksa menghentikan kendaraan lantaran takut menjadi sasaran pembacokan.

Menurut Egi Manton, saksimata kejadian, tawuran terjadi di dekat Terminal Kampung Melayu.

"Ramai yang tawuran ada 50 orang. Mereka bawa senjata tajam celurit dan besi plat," ujarnya di lokasi kejadian, Rabu 2 Februari, malam.

Belum diketahui penyebab aksi tawuran antar dua kelompok pelajar ini.

"Kayaknya ada korban kena bacok dan kena lemparan besi. Tawuran terjadi selama 30 menitan," ucap Egi.

Kasus tawuran antara dua kelompok remaja itu masih dalam penyelidikan dan ditangani Polsek Jatinegara.

Tawuran juga terjadi di Jalan Malaka, tepatnya di Jembatan Malaka, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Penyebab tawuran terjadi diduga saling ejek antar dua kelompok tersebut. Para pelaku dilengkapi senjata tajam ketika melakukan aksi penyerangan.

Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan guna memastikan bahwa kedua kelompok remaja ini bukan warga Ciracas. Menurutnya, para pelaku yang terlibat merupakan anak luar yang melakukan aksi tawuran di kawasan Ciracas.

"Setelah kita lakukan penyelidikan, anak-anak yang tawuran itu bukan dari lingkungan Cibubur atau Kelapa Dua Wetan yang masuk wilayah Polsek Ciracas. Itu anak-anak dari luar Kecamatan Ciracas," kata Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono kepada wartawan, Kamis 3 Februari.

Guna mengantisipasi kejadian terulang dan mencegah jatuhnya korban jiwa akibat tawuran, Polsek Ciracas berencana meningkatkan penjagaan di sejumlah titik rawan tawuran.

"Upaya pencegahan terus kita lakukan dengan penjagaan di jam rawan tawuran. Kita sudah maping (petakan) tempat rawan tawuran, anggota akan standby di kawasan tersebut," ujarnya.

Kapolsek juga meminta kepada seluruh orangtua yang memiliki anak remaja agar melakukan pengawasan ketat ketika hari sudah larut malam. Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari gangguan Kamtibmas.

"Kami imbau seluruh warga Ciracas, orangtua yang memiliki putra putri remaja tolong dipantau ketika hari tengah malam. Dicek keberadaannya dan diimbau untuk segera pulang untuk menghindari kejadian yang kita tidak inginkan, kita semuanya menjaga," kata Kompol Jupriono.