Bagikan:

JAKARTA -Polres Jakarta Timur memproses dua remaja laki-laki yang terlibat aksi tawuran di sekitar Flyover Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan, kedua pelaku membawa senjata tajam.

"Dua orang diproses karena kedapatan membawa senjata tajam," kata AKBP Ahsanul, Selasa, 7 Juni.

Belakangan diketahui, aksi tawuran antar dua kelompok remaja tersebut dilakukan demi konten media sosial.

Kasat Sabhara Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Khairuddin menjelaskan, aksi tawuran yang viral di media sosial itu bermula terjadi pada Sabtu, 4 Juni, kemarin. Viralnya aksi tawuran itu karena diunggah oleh pelaku di akun Instagram mereka.

"Mereka sempat update-kan di Instagram mereka, sehingga kita monitor semua dengan masyarakat," ujar Kompol Khairuddin, Selasa, 7 Juni.

Selanjutnya, tawuran kembali terjadi dengan kelompok yang sama pada Minggu, 5 Juni. Kali ini, lanjut Khairuddin, tawuran juga terjadi di Jalan Halim Perdanakusuma dan Jalan Dewi Sartika.

"Mainnya (tawuran) pertama di (Jalan) Halim kan, kemudian sehabis dari Halim mereka main lagi di (Jalan) Dewi Sartika, anggota dapat laporan ternyata mereka live media sosial Instagram," ucapnya.

Selanjutnya, Tim Presisi Perintis Polres Metro Jakarta Timur langsung menangkap pelaku terlibat tawuran.

"Di sekitar Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati, disitu kita amankan delapan orang, dengan barang bukti sepeda motor ada tiga, celurit panjang itu ada dua, setelah itu kita lanjutkan ke unit reserse untuk tindaklanjutnya," katanya.

Dari delapan orang yang diamankan dua di antaranya diproses hukum sebab terbukti membawa dua celurit.

"Kita akan cari lagi siapa yang admin (akun Instagram) dan lain sebagainya kita cari lagi," ujarnya.

Kompol Khairuddin mengatakan, dua kelompok remaja yang terlibat dalam tawuran tersebut rata-rata berusia di bawah 17 tahun.

Kata dia, mereka melakukan tawuran demi eksis di media sosial. Maka dari itu, mereka memiliki akun Instagram tersendiri yang mengunggah aksi tawuran tersebut.

"Mereka eksis untuk di Instagram, intinya mereka mau menonjolkan dirinya supaya terlihat (kuat) dan yang kedua, karena untuk kontennya mereka juga," katanya.

Dia menyampaikan, sebelum tawuran terjadi, dua kelompok remaja sudah janjian terlebih dahulu dengan berkirim pesan melalui Instagram guna menentukan titik lokasi tawuran beserta waktunya. Mereka saling ejek.

"Mereka memang mau mencari lawan, nanti janjian di Instagram," katanya.

Saat mereka bertemu dan melakukan tawuran, maka ada pelaku yang menyiarkan aksi tersebut secara live melalui Instagram.