JAKARTA - Unit Reskrim Polsek Ciracas melakukan penyelidikan terkait tewasnya seorang remaja berinisial RH (20) akibat tawuran yang terjadi pada Minggu malam, 12 Februari.
Berdasarkan penelusuran rekaman CCTV, olah tempat kejadian perkara (TKP), keterangan saksi-saksi dan alat bukti, pelaku pembacokan berhasil ditangkap Polsek Ciracas. Pelaku berinisial AR alias K alias Ambon (20), warga Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung.
Rekaman amatir dari video handphone milik satpam perusahaan juga dilakukan penyelidikan untuk mencari saksi yang berada di TKP. Selanjutnya polisi mendapatkan informasi pelaku pembacokan yang berinisial K alias Ambon.
"Kita cari di kosan pelaku tapi tidak ada. Pelaku ditangkap di rumah orangtuanya di kawasan Pagalarang, Setu. Pelaku mengaku telah membacok bagian perut kiri korban sebanyak satu kali menggunakan celurit," katanya.
Pelaku mengaku jika celurit miliknya yang digunakan untuk membacok korban telah dibuang. Namun setelah dilakukan pencarian, celurit milik pelaku berhasil ditemukan dan disita sebagai barang bukti.
"Barang bukti yang disita sebilah celurit yang digunakan pelaku untuk membacok korban," ujarnya.
Sebelumnya, bentrokan antar dua kelompok remaja yang janjian lewat media sosial Instagram terjadi di Jalan Suci, tepatnya di depan material bangunan, RT 09/04, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu kemarin, 12 Februari.
BACA JUGA:
Akibat bentrokan itu, satu orang dari salah satu kelompok ditemukan tewas berlumur darah setelah dihujani bacokan senjata tajam oleh lawannya. Korban diketahui berinisial RH (20) warga Kelurahan Susukan, Ciracas.
Bentrokan antar dua kelompok remaja terjadi di Jalan Suci, tepatnya di depan material bangunan, RT 09/04, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu kemarin, 12 Februari.
Akibat bentrokan itu, satu orang dari salah satu kelompok ditemukan tewas bersimbah darah setelah dihujani bacokan senjata tajam oleh lawannya. Korban diketahui berinisial RH (20) warga Kelurahan Susukan, Ciracas.
Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono membenarkan adanya aksi bentrokan yang menewaskan seorang remaja itu. Menurutnya, keributan bermula dari saling ejek dan janjian di media sosial Instagram.
"Minggu sekitar pukul 03.15 terjadi tawuran antar kelompok Trops dengan kelompok Chober. Pada pukul 01.00. Kelompok korban bernama Trops mendapat tantangan dari kelompok Chober melalui Instagram. Mereka sepakat tawuran di Jalan Suci Susukan.” terang Kompol Jupriono, saat dikonfirmasi VOI, Senin, 13 Februari.