JAKARTA - Pasukan keamanan Iran telah menangkap pelaku utama serangan pesawat tak berawak di sebuah situs militer di pusat Kota Isfahan, di mana tentara bayaran Israel terlibat, media pemerintah melaporkan pada Hari Jumat.
Iran menyalahkan Israel atas serangan pesawat tak berawak 29 Januari, bersumpah akan membalas dendam atas apa yang tampaknya menjadi episode terbaru dalam perang rahasia yang telah berlangsung lama.
Serangan itu terjadi di tengah ketegangan antara Iran dan Barat atas aktivitas nuklir Teheran, serta pasokan senjatanya, termasuk drone bunuh diri, untuk perang Rusia di Ukraina, serta demonstrasi anti-pemerintah selama berbulan-bulan di dalam negeri.
"Pelaku utama dari upaya yang gagal untuk menyabot pusat industri Kementerian Pertahanan di Isfahan..., telah diidentifikasi dan ditangkap," kata kantor berita negara IRNA, seperti mengutip Reuters 10 Februari.
"Sejauh ini, keterlibatan tentara bayaran dari ... rezim Zionis (Israel) dalam tindakan itu telah terbukti," lanjutnya.
Menjadi musuh bebuyutan, Israel telah lama mengatakan tak segan menyerang sasaran di Iran, jika diplomasi gagal mengekang program nuklir atau rudal Teheran, tetapi tidak mengomentari insiden tertentu.
"Karena interogasi yang sedang berlangsung terhadap tersangka yang ditahan, informasi tambahan akan dipublikasikan pada waktu yang tepat," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh badan keamanan Iran.
BACA JUGA:
Diketahui, Iran telah menuduh Israel di masa lalu merencanakan serangan menggunakan agen di dalam wilayah Iran.
Pada Juli, Teheran mengatakan telah menangkap tim sabotase militan Kurdi yang bekerja untuk Israel, yang berencana meledakkan pusat industri pertahanan sensitif di Isfahan.
Beberapa situs nuklir terletak di Provinsi Isfahan, termasuk Natanz, pusat program pengayaan uranium Iran, yang disebut Iran disabotase oleh Israel pada tahun 2021. Ada sejumlah ledakan dan kebakaran di sekitar lokasi militer, nuklir, dan industri Iran dalam beberapa tahun terakhir.