Bagikan:

JAKARTA - Investigasi awal telah mengungkapkan, Israel bertanggung jawab atas serangan drone terhadap fasilitas gudang senjata di Isfahan akhir pekan lalu, kata Duta Besar Iran untuk PBB.

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa rezim Zionis bertanggung jawab, atas serangan teroris di kompleks bengkel Kementerian Pertahanan di Kota Isfahan dan tindakan rezim ini melanggar hukum internasional dan dikutuk," kata Saeed Iravani dalam surat kepada Dewan Keamanan PBB, melansir The National News 2 Februari.

Pihak berwenang Iran melaporkan serangan pesawat tak berawak yang "tidak berhasil" pada Sabtu malam, menargetkan "kompleks bengkel" Kementerian Pertahanan di Provinsi Isfahan, rumah bagi fasilitas pengayaan nuklir Natanz.

Sistem pertahanan anti-pesawat menghancurkan satu drone, sementara dua lainnya meledak menurut Kementerian Pertahanan, menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa dan kerusakan yang ditimbulkan di lokasi relatif kecil.

Pada Hari Rabu, Iran menyalahkan "dinas keamanan asing" yang melatih dan mempersenjatai kelompok Kurdi di Irak, untuk melakukan serangan pesawat tak berawak di gudang senjata di Isfahan.

Diketahui, wilayah otonomi Kurdi Irak menampung kamp dan pangkalan belakang yang dioperasikan oleh beberapa kelompok pemberontak Kurdi Iran, yang dituduh Iran melayani kepentingan Barat atau Israel di masa lalu.

Serangan Hari Sabtu memiliki ciri khas Februari tahun lalu, ketika enam drone quadcopter yang membawa bahan peledak menghantam pabrik dan penyimpanan drone militer di dekat Kota Kermanshah. Israel dituduh melakukan serangan itu.