KBRI Ankara Kembali Kirim Tim Evakuasi, Dubes RI: Ini Penugasan Berbahaya, Tapi Negara Harus Hadir
Evakuasi WNI oleh KBRI Ankara. (Sumber: KBRI Turki)

Bagikan:

JAKARTA - KBRI Ankara kembali mengirimkan tim evakuasi ke lokasi terdampak gempa Turki, setelah sebelumnya berhasil mengevakuasi 123 WNI, untuk memastikan tidak ada WNI yang tidak tertolong, meski prosesnya tidak mudah.

Hari ini, KBRI Ankara mengirimkan tim evakuasi kedua ke lokasi terdampak gempa, setelah adanya permintaan evakuasi dari 12 WNI.

"Kami sudah menerima permintaan baru untuk evakuasi dari 12 WNI dari wilayah yang langsung terdampak gempa. Bukan tidak mungkin selama perjalanan akan ada permintaan baru yang masuk karena masih terus terjadinya gempa susulan," ungkap Eric Gokasi Nababan, Ketua Tim Evakuasi Tahap Kedua yang juga Atase Perdagangan KBRI Ankara, dalam keterangan kedutaan Hari Jumat 10 Februari.

"Kita harapkan ini evakuasi final. No one should left behind," imbuhnya.

Tim Evakuasi tersebut akan melakukan perjalanan panjang dari Ankara ke Diyarbakir, Sanliurfa, Hatay, Gaziantep selama tiga hari untuk menyisir WNI yang membutuhkan evakuasi ke Ankara. Tim berangkat dari Ankara pada Jum’at pukul 04.00 dini hari ini waktu setempat.

"Saya sadar penugasan ini berbahaya karena badai salju serta gempa susulan masih terus berlangsung. Tapi WNI kita membutuhkan bantuan dan negara harus hadir," ujar Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu M. Iqbal.

"Semoga berbekal pengalaman Tim Evakuasi Tahap I, perjalanan teman-teman yang ditugaskan akan lebih lancar," lanjutnya.

Diketahui, terdapat sekitar 500 WNI di 10 lokasi utama gempa di Turki. 123 orang sudah di evakuasi. Satu orang belum bisa dihubungi dan belum diketahui keberadaannya hingga saat ini, sementara sisanya sudah mendapatkan tempat yang aman di keluarga atau teman sehingga tidak meminta evakuasi.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menambahkan, proses yang dihadapi tim tidak akan mudah, di tengah cuaca musim dingin, hingga akses jalan menuju ke lokasi gempa padat dengan berbagai macam kendaraan, termasuk alat-alat berat.

"Tugas tim yang kedua ini adalah memastikan tidak ada warga negara kita yang tidak tertolong di sana," jelas Judha.