Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf militer Israel mengisyaratkan kemungkinan keterlibatan negaranya, dalam insiden penyerangan fasilitas nuklir Natanz milik Iran.

Otoritas Iran melalui Kepala Program Nuklir Ali Akbar Salehi menyebut Iran berhak mengambil tindakan balasan, terhadap para pelaku tindakan terorisme di fasilitas nuklir Natanz milik mereka, Minggu 11 April seperti dilansir Reuters dari TV Pemerintah.

"Sambil mengutuk tindakan tercela ini, Iran menekankan perlunya komunitas internasional dan Badan Tenaga Atom Internasional untuk menangani terorisme nuklir ini. Dan berhak untuk mengambil tindakan terhadap para pelakunya," kata Salehi melansir Reuters Senin 12 April. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Fasilitas nuklir Natanz, yang terletak di gurun di provinsi tengah Isfahan, adalah inti dari program pengayaan uranium Iran dan dipantau oleh inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pengawas nuklir PBB.

Hanya beberapa jam setelah pejabat Iran melaporkan insiden itu, Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan, operasi negara di seluruh Timur Tengah tidak disembunyikan dari mata musuh.

"Mereka mengawasi kami, melihat kemampuan dan dengan hati-hati mempertimbangkan langkah-langkah mereka," katanya, di sela-sela upacara Hari Minggu yang dihadiri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Kepala Intelijen Israel, menandai peringatan 73 tahun berdirinya Israel pekan depan, melansir CNN.

Sejumlah media Israel Hari Minggu mengutip pejabat intelijen yang mengatakan badan intelijen nasional Israel, Mossad, bertanggung jawab atas insiden tersebut. Sementara beberapa rincian dari pejabat yang tidak disebutkan namanya ditawarkan, beberapa outlet menggambarkan mereka sebagai 'sumber intelijen Barat, meskipun tidak segera jelas apakah Barat memasukkan kemungkinan sumber tersebut dari Israel atau tidak.

Kantor Perdana Menteri Israel tidak memberikan komentar atas laporan tersebut, tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berpidato  pada hari Minggu untuk bersulang menandai peringatan berdirinya negara Israel.

"Perjuangan melawan Iran, proksi dan upaya persenjataan Iran adalah misi besar. Situasi yang ada hari ini belum tentu akan menjadi situasi yang akan ada besok," katanya yang didampingi oleh Menteri Pertahanan Benny Gantz dan seorang komandan senior