Akhyar Nasution Akan Jadi Orang Medan Pertama yang Disuntik Vaksin COVID-19
Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution (ANTARA)

Bagikan:

MEDAN - Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution akan menjadi orang pertama di Medan yang disuntik vaksin COVID-19. 

Kepastian ini disampaikan usai rakor secara virtual mengenai kesiapan vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Mendagri Tito Karnavian.

Rapat virtual ini diwakil Kepala BPBD Kita Medan, Arjuna Sembiring di ruang command center kantor Pemko Medan, Selasa, 5 Januari.  Dalam video conference, Menkes memaparkan vaksinasi COVID-19 untuk tahap awal diperuntukkan kepada tenaga kesehatan di selurh Indonesia. Nantinya vaksinasi akan dilanjutkan kepada petugas publik juga masyarakat.

"Penyuntikan perdana akan dilakukan oleh Presiden pada tanggal 13 Januari 2021 mendatang kemudian di ikuti secara serentak di 34 Provinsi lainnya,” kata Menkes dikutip dari keterangan Pemko Medan.

Usai mengikuti rakor, Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring mengatakan vaksinasi dimulai tanggal 13 Januari. 

"Untuk daerah nantinya akan diwali oleh pak wali, pak sekda, ketua dan anggota dewan serta diikuti forkopimda lainnya,” ujar Arjuna. 

Meskipun nantinya masyarakat telah divaksinasi, Arjuna menyampaikan Pemko Medan tetap meminta masyarakat tidak abai untuk mengikuti protokol kesehatan cegah COVID-19.

"Vaksinasi ini untuk membantu masyarakat namun saya berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker,” kata dia. 

Diberitakan sebelumnya Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menjalani suntik vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada 13 Januari. Suntik vaksin ini menjadi simbol dimulainya vaksinasi tahap pertama di Indonesia.

"Presiden akan divaksin Rabu, 13 Januari dan tata cara prosesnya akan dibahas Jumat (8/1) ini," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dikutip Antara, Selasa, 5 Januari.

Indonesia diketahui sudah menerima 3 juta dosis vaksin COVID-19 buatan pabrikan farmasi Tiongkok Sinovac. Vaksin tersebut tiba dalam 2 kloter, yaitu sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020.

Menurut Heru, Presiden Jokowi akan menjalani vaksinasi bersama pihak lainnya.

"Jadi siapa saja mungkin ada perwakilan dan prosesnya (akan dibicarakan), tidak sembarang langkah-langkahnya," tambah Heru.

Selain itu, Presiden Jokowi ingin pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di seluruh Indonesia bisa selesai dalam waktu kurang dari satu tahun, lebih cepat dari yang direncanakan oleh Kementerian Kesehatan.

"Kemarin saya mendapatkan informasi hitung-hitungan dari Pak Menteri 15 bulan, tapi masih saya tawar kurang dari setahun harus selesai," katanya, Selasa, 5 Januari.

Presiden mengatakan pemerintah harus bekerja keras untuk menyelesaikan masalah pandemi COVID-19 secara cepat dan tepat agar kehidupan masyarakat bisa segera kembali normal. Pemerintah pusat pada Minggu, 3 Januari, mulai mendistribusikan vaksin COVID-19 ke 34 provinsi.

"Tahapan pertama memang baru dikirim 700.000 (dosis vaksin) ke daerah-daerah, tapi stok kita kan ada tiga juta. Baru dikirim ke daerah 700.000 nanti akan dikirim lagi berikutnya, dikirim lagi berikutnya," kata Presiden.

Pekan depan bahan baku untuk membuat 15 juta dosis vaksin COVID-19 dijadwalkan tiba untuk diolah menjadi vaksin oleh PT Biofarma. Vaksin-vaksin tersebut selanjutnya akan dikirim ke daerah.

Presiden mengatakan pada tahap pertama vaksinasi diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, termasuk dokter dan perawat yang bekerja di rumah sakit.

"Kedua nanti, TNI-Polri, dan juga guru, langsung juga berbarengan dengan itu juga masyarakat," katanya.

Presiden berharap penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 bisa lebih terkendali setelah pelaksanaan vaksinasi.