Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencannya akan memimpin langsung vaksinasi massal COVID-19. Vaksinasi ini dilakukan secara simbolis pada 13 Januari mendatang. 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, setelah vaksinasi simbolis, penyuntikan vaksin COVID-19 akan dilanjutkan pada 14-15 Januari mendatang. Meski menghadirkan massa, protokol kesehatan (Prokes) seperti mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak (3M) tetap dilakukan. 

“Kita jangan sampai kendor mengenai 3M ini, bukan hanya memakai masker jaga jarak dan cuci tangan secara benar dan sering, tapi kerumunan. Ini bisa menjadi superspreader, percuma kita melakukan tracing, nggak ada gunanya kalau masih ada kerumunan," kata Tito dilansir Antara, Selasa 5 Januari. 

Sosialisasi pemberian vaksin, lanjut Tito, harus dilakukan secara baik guna mecegah kegaduhan di tengah masyarakat.

Untuk itu, Mendagri meminta kepala daerah membuat aturan terkait situasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan berkoordinasi dengan TNI/Polri dan Satpol PP serta mendirikan Posko COVID-19 di tiap daerah.

Sementara Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo, mengatakan masyarakat harus disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker menjaga jarak dan tidak berkerumun.

“Narasi tentang vaksin ini jangan sampai nantinya membuat masyarakat menganggap setelah ada vaksin itu semuanya akan selesai, tidak, vaksin tidak akan seketika menghentikan COVID-19, vaksin tidak akan bisa membuat orang yang tidak divaksin itu juga luput dari COVID-19," ucapnya.

 Doni juga meminta kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bekerja keras untuk menambah kapasitas ruang isolasi rumah sakit dengan didukung oleh pemerintah pusat. Pemda juga diminta untuk mendirikan posko mulai dari tingkat provinsi sampai tingkat kelurahan.