Demam Babi Afrika, Balai Karantina Pertanian Pastikan Lampung Masih Nol Kasus
Dinas Pertanian NTT semprot disinfektan cegah virus ASF atau demam Babi Afrika ke ternak milik warga. (Antara-Hendra W)

Bagikan:

LAMPUNG - Sejumlah wilayah di Indonesia terpapar virus African Swine Fever (ASF) atau demam Babi Afrika. Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandarlampung menyatakan di daerahnya masih terbebas dari kasus tersebut.

"Sampai sejauh ini di Provinsi Lampung tidak ada kasus African Swine Fever yang muncul pada ternak babi milik peternak," ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Lampung Donni Muksydayan, di Bandarlampung, Jumat 10 Februari, disitat Antara.

Ia mengatakan, terbebasnya Lampung dari persebaran penyakit Demam Babi Afrika tersebut diakibatkan tidak adanya lalulintas ternak babi ke Lampung.

"Sampai saat ini memang tidak ada pemasukan babi dari luar ke Lampung, sehingga tidak ada pemasukan hewan penular ASF ke sini," tuturnya.

Dia menjelaskan, upaya mitigasi atas persebaran ASF tersebut dapat dilakukan dengan penerapan biosecurity di setiap kandang babi milik peternak.

"ASF ini marak terjadi di Sumatera pada 2018-2020, paling parah terjadi di Sumatera Utara, Lampung tidak terlalu parah. Namun saat ini di Pulau Sumatera trennya tidak ada penambahan ataupun persebaran kasus ASF," ucapnya.

Menurut dia, meski tidak ada lalulintas perdagangan babi antar pulau di Lampung, peternak tetap diimbau untuk waspada serta melakukan mitigasi guna mencegah persebaran penyakit pada ternak.

"Ini memang menjadi salah satu fase pemulihan bagi peternak babi di Lampung untuk mengembangkan usahanya, namun jangan lupa untuk terus menjaga kebersihan kandang serta melakukan pemeriksaan rutin kepada ternak miliknya," imbuhnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung total populasi ternak babi pada 2021 ada 37.023 ekor, yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota.

Terinci untuk di Kabupaten Lampung Selatan ada 1.541 ekor, Lampung Timur 6.110 ekor, Lampung Tengah 13.393 ekor, Lampung Utara 1.104 ekor, Waykanan 7.535 ekor.

Selanjutnya di Kabupaten Tulang Bawang ada 2.843 ekor ternak babi, Pringsewu 635 ekor, Mesuji 1.088 ekor, Tulang Bawang Barat 1.887 ekor, Pesisir Barat 852 ekor, dan Kota Metro 35 ekor.