Bagikan:

JAKARTA - KPK tak pernah ragu suatu waktu akan bisa menangkap seluruh buronan mereka, termasuk eks calon legislatif (caleg) Harun Masiku. Penyuap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan itu pasti dan sedang terus dikejar.

"Saya kira kita semua harus optimis dalam upaya penegakan hukum tanpa berprasangka dan berpersepsi gitu ya negatif ataupun membuat narasi-narasi yang kemudian seolah-olah KPK tidak bekerja," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Februari.

Ali mengatakan tiap informasi yang menyatakan keberadaan buronan mereka bakal didalami. Hanya saja, dia tak memerinci sampai mana proses pencarian itu.

"Untuk tindak lanjutnya, secara teknis tentu tidak bisa kami sampaikan. Itu yang bisa kami sampaikan," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan penegak hukum akan bekerja optimal memburu para buronan yang sedang dalam pengejaran. Penegasan ini disampaikan Jokowi saat ditanya wartawan soal buronan KPK Harun Masiku dan Ricky Ham Pagawak.

“Itu sangat teknis biar KPK yang menjawab, bahwa ada belum ketemu setahun tapi baru 6 bulan ketemu, kan juga ada. Tapi ada juga yang belum ketemu kalau memang barangnya ada ya pasti ditemukan,” kata Jokowi dalam tanya jawab saat konferensi pers, Selasa, 7 Februari.

Sebagai informasi, ada empat buronan yang masih dikejar KPK setelah mereka menangkap eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Izil Azhar yang merupakan tersangka dugaan penerimaan gratifikasi terkait pembangunan Dermaga Sabang.

Buronan pertama yang dikejar adalah Kirana Kotama yang dicari sejak 2017 karena dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau pada 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

Kedua, Paulus Tannos yang tersandung kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Dia saat ini berada di Singapura.

Selanjutnya, eks caleg Harun Masiku juga masih buron. Tersangka pemberi suap ke eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan itu masih belum diketahui keberadaannya.

Terakhir, Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak. Dia terlibat dalam kasus dugaan suap pengadaan berbagi proyek di wilayahnya.