Kapolda Papua Sebut Pembakaran Pesawat Susi Air Bukan Buntut Penangkapan Lukas Enembe
Ilustrasi Pesawat Susi Air (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pesawat Susi Air dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Nduga. Polda Papua memastikan aksi itu tak terkait dengan penangkapan Lukas Enembe.

"Tidak ada (kaitan dengan Lukas Enembe, red)," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kepada wartawan di KPK, Selasa, 7 Februari.

Berdasarkan informasi dan hasil pendalaman sementara, aksi pembakaran itu diawali dengan adanya aksi pengancaman sejumlah pekerja puskesmas.

Sehingga, pesawat dikirim untuk mengevakuasi para pekerja puskesmas tersebut. Namun, justru KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu.

"Ada pengancaman terhadap pekerja puskesmas. Kita berusaha untuk evakuasi. Namun kemarin pesawat yang kita kirim tadi pagi ya dibakar," kata Fakhiri.

Sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya diduga sebagai dalang pembakaran pesawat Susi Air. Bahkan, di rangkaian kejadian ada dugaan kuat bila sempat terjadi penyandraan.

Dugaan itu karena Distrik Paro yang menjadi lokasi kejadian masuk wilayah markas mereka.

Bahkan, dari informasi yang diterima, dalam rangkaian peristiwa pembakaran pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu sempat terjadi penyandraan.

Untuk memastikannya, tim Ops Damai Cartenz, personel Polres Nduga, dan TNI akan mendalami dugaan tersebut.

"Sementara diduga demikian (penyandraan, red)," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.

Adapun, pesawat itu berisikan lima penumpang yakni, Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan​​​​​​​ Wetina W.

Pesawat jenis Pilatus Porter itu terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.