Bagikan:

JAKARTA - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan pembakaran pesawat Susi Air diawali dengan aksi pengancaman sejumlah pekerja puskesmas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Adapun, pesawat itu berada di lapangan terbang Distrik Paro, Nduga, Papua untuk mengevakuasi pekerja puskesmas.

"Ada pengancaman terhadap pekerja puskesmas. Kita berusaha untuk evakuasi. Namun kemarin pesawat yang kita kirim tadi pagi ya dibakar," ujar Fakhiri kepada wartawan, Selasa, 7 Februari.

Mengenai kondisi pilot dan lima penumpang sampai saat ini masih ditelusuri keberadaanya. Terlebih, ada dugaan mereka disandar oleh KKB pimpinan Egianus Kagoya.

"Masih kita dalami. Tim masih di sana," sebutnya.

Fakhiri menegaskan pembakaran itu tak terkait dengan penangkapan Lukas Enembe yang dilakukan oleh KPK beberapa waktu lalu.

"Tidak ada (kaitan dengan Lukas Enembe, red)," kata Fakhiri.

Sebelumnya, Polda Papua menduga KKB pimpinan Egianus Kogoya sebagai dalang pembakaran pesawat Susi Air. Bahkan, di rangkaian kejadian ada dugaan kuat bila sempat terjadi penyandraan.

Dugaan itu karena Distrik Paro yang menjadi lokasi kejadian masuk wilayah markas mereka.

Bahkan, dari informasi yang diterima, dalam rangkaian peristiwa pembakaran pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu sempat terjadi penyandraan.

Untuk memastikannya, tim Ops Damai Cartenz, personel Polres Nduga, dan TNI akan mendalami dugaan tersebut.

"Sementara diduga demikian (penyanderaan, red)," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.

Adapun, pesawat itu berisikan lima penumpang yakni, Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.

Pesawat jenis Pilatus Porter itu terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.