Bagikan:

JAKARTA - Banyak orang mungkin telah meremehkan besarnya masalah Liverpool. Sayangnya, begitu pula dengan pemilik klub dan sang manajer, Jurgen Klopp.

Klopp, sosok manajer sepak bola yang brilian, semakin terlihat seperti seseorang yang kehabisan jawaban. Klopp bingung menjelaskan bagaimana timnya memulai dengan sangat menyedihkan saat lawan Wolverhampton Wanderers. 

Liverpool kini terjerembab di posisi ke-10 klasemen sementara Premier League Inggris dengan hanya memetik delapan kemenangan dari 20 pertandingan. Lima laga lainnya berakhir imbang, sedangkan sisanya berakhir dengan kekalahan.

Tak pernah lagi sejak 2011 di bawah Roy Hodgson, Liverpool terlihat berantakan seperti ini. Perlu sesuatu yang luar biasa untuk mengembalikan klub ke bentuk semula.

Anda dapat memahami mengapa Klopp bingung timnya begitu mudah kalah lawan Wolves. Dalam laga itu, Liverpool kebobolan dua gol dalam 12 menit pertama.

Klopp bisa dikatakan dalam masa sulit sekarang ini. Bukan karena kutukan musim ke-7 seperti yang dirasakan seperti klub sebelumnya.

Pria asal Jerman itu dihadapkan dengan badai cedera para pemainnya. Ada enam pemainnya yang tak bisa tampil saat menghadapi Wolves akibat menjalani perawatan.

Pada laga sebelum-sebelumnya pun sama. Klopp tak mampu menampilkan skuad terbaik karena keterbatasasan sumber daya manusia.

Di saat butuh tenaga baru, Klopp justru tak mendapatkan dukungan dari pemilik. Dia tak diberi uang dalam jumlah besar untuk membeli pemain. Pada Januari ini, The Reds hanya mendatangkan Cody Gakpo.

Padahal, masalah Liverpool bukan hanya di lini depan. Jika melihat tiga kekalahan tandang terakhir Liverpool di Premier League Inggris, ada yang perlu diperbaiki di sektor lainnya, yakni lini pertahanan.

Jika dilihat dari perjalanan musim ini, mereka telah kebobolan lebih banyak gol daripada 26 gol musim lalu.

Pada hari Sabtu, Liverpool berantakan sejak awal dan bisa saja kebobolan dua kali bahkan sebelum gol bunuh diri Joel Matip di menit kelima.

Rangkaian pertandingan Liverpool berikutnya berpotensi menjadi bencana. Dalam tujuh hari ke depan mereka akan menghadapi sejumlah laga yang tak kalah panas.

Diawali dengan derby Merseyside melawan Everton, lalu kemudian bertandang ke Newcastle United dan ditutup dengan pertandingan tandang melawan Real Madrid di Liga Champions.

Klopp, paling tidak, membutuhkan semua pemainnya yang cedera kembali. Meskipun itu mungkin tidak cukup.