Bagikan:

JAKARTA - Polda Papua memperketat pengamanan di wilayah Jayapura buntut diamankannya Lukas Enembe. Tujuannya mengantisipasi aksi kericuhan yang dilakukan para simpatisan Gubernur Papua tersebut.

"Polda Papua dan Polres Kota Jayapura dan Polres Kabupateb Jayapura melaksanakan kegiatan rutin kepolisian seperti patroli dan lain-lain yang ditingkatkan," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada VOI, Selasa, 10 Januari.

Polda Papua juga akan mencegah adanya aksi penunggangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan meningkatkan unsur intelijen.

Sebab, tak menutup kemungkinan kelompok sparatis itu akan memanfaatkan simpatisan Lukas Enembe untuk menciptakan kerusuan di Papua.

"Meningkatkan deteksi intelijen," sebutnya.

Dalam peningkatan pengamanan, lanjut Benny, pihaknya akan fokus pada objek vital seperti kantor pemerintahan dan sebagainya.

Dalam skema pengamanan, anggota TNI juga bakal dikerahkan agar memastikan wilayah Papuan aman dan kondusif.

"Meningkatkan pengamanan terhadap objek vital nasional dari personel polda dibantu aparat TNI dibawah kendali kapolres. Jumlah personel tambahan kekuatan 2 kompi gabungan dan polda," kata Ignatius.

Polisi sebelumnya mengamankan dua simpatisan Gubernur Papua Lukas Enembe. Sebab, mereka sempat menyerang Mako Brimbo Kotaraja. Berdasarkan video yang diterima VOI, aksi penyerangan itu bermula saat anggota Brimbob berjada di sekitaran Mako.

Namun, tiba-tiba muncul seseorang yang mengenakan kaos dan langsung menyerang anggota polisi. Sehingga, pria itu langsung diamankan.

"Ada dua orang yang kita amankan. Sudah diamankan," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri.

Kedua orang itu diketahui merupakan simpatisan Lukas Enembe berdasarkan hasil pemeriksaan.

Alasan mereka melakukan penyerangan diduga kuat karena rasa ketidakpuasan dengan penangkapan Lukas Enembe terkait kasus dugaan korupsi dan gratifikasi.

"Tentunya kalau ketidakpuasan karena dibawa ke situ, ya ada, mereka lempar-lempar," kata Fakhiri.