Jokowi Ingin Presiden Selanjutnya Tak Gampang Ciut Nyali
Presiden Joko Widodo (Foto: DOK PDIP/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan presiden selanjutnya harus memiliki mental berani untuk berdiri di kaki sendiri (berdikari). Dia mengingatkan, agar presiden terpilih di 2024 tidak gampang ciut nyali menghadapi negara-negara luar. 

Awalnya, Jokowi menyinggung soal Freeport dan Blok Rokan yang kala itu dikelola Amerika Serikat. Namun sekarang sudah diambil alih sepenuhnya oleh Indonesia. 

Kemudian Indonesia berani menstop ekspor nikel dan bauksit. Di mana Indonesia juga digugat oleh Uni Eropa dan kalah, namun negara tidak takut dan mundur. Menurut Jokowi, jika Indonesia tetap mengekspor bahan mentah, maka sampai kiamat hanya akan menjadi negara berkembang. 

"Kita semua ingat tahun 1965 Bung Karno menyampaikan, menolak ketergantungan kepada imperialisme, memperluas kerjasama yang sederajat dan saling menguntungkan. Bung Karno tahun 65 sudah menyampaikan itu, dan supaya kita tidak bisa didikte dan tidak menggantungkan diri kepada negara manapun, inilah yang ingin kita lakukan berdikari, berdikari, berdikari," ujar Jokowi dalam pidatonya di HUT ke-50 PDIP, di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 10 Januari. 

Oleh sebab itu, lanjutnya, meskipun Indonesia ditakut-takuti soal Freeport tapi kedaulatan negara harus tetap jalan terus. Menurutnya, pemimpin harus berani mempertahankan kekayaan alam negaranya sendiri untuk kesejahteraan rakyat sendiri. 

"Meskipun kita juga ditakut-takuti masalah nikel, kita kalah di WTO juga tetap terus. Nanti pertengahan tahun lagi kita akan stop lagi tembaga, kita harus berani seperti itu, kita tidak boleh mundur, kita tidak boleh takut. Kekayaan alam itu ada di Indonesia, ini kedaulatan Indonesia, kita ingin dinikmati masyarakat kita," tegas Jokowi. 

"Sehingga waktu KTT ASEAN, Uni Eropa saya menyampaikan di dalam forum itu karena yang menggugat Uni Eropa pas kita ada KTT, waduh ini kesempatan saya menyampaikan kemitraan itu harus setara dan tidak boleh ada pemaksaan, tidak boleh negara manapun, tidak boleh negara maju merasa standar mereka lebih bagus daripada standar kita," sambungnya. 

Soal keberanian itu, tambah Jokowi, selalu diulang-ulang ia ingatkan agar presiden Indonesia ke depan memiliki mental yang berani dan tak mudah takhluk dengan pemimpin negara lain.

"Ini terus saya ulang-ulang karena saya ingin presiden ke depan juga berani melanjutkannya, tidak gampang ciut nyali tidak gentar demi kepentingan bangsa, demi kepentingan negara," pungkas Jokowi.