Gempa Turki, Pemerintah Indonesia Berupaya Evakuasi WNI dari Wilayah Terdampak
Dampak gempa bumi Turki di Diyarbakir. (Wikimedia Commons/VOA)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui KBRI di Ankara, Turki dan KBRI Damaskus, Suriah terus melakukan upaya untuk memastikan keselamatan WNI di kedua negara tersebut, pasca-gempa bumi berkekuatan M 7,8 yang mengguncang Turki Hari Senin.

"Ada 10 WNI yang mengalami luka-luka, empat perawatan di RS dan enam akan dievakuasi ke Ankara," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam konferensi pers virtual Selasa 7 Februari.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan, pemerintah berusaha mengevakuasi WNI dari lokasi-lokasi yang terdampak parah di Turki, lantaran bangunan hunian atau apartemen yang ditinggali hancur karena gempa.

"104 WNI dari lima lokasi yang parah terdampak gempa, di antaranya di Gaziantep dan Kahramanmaraş, akan dievakuasi ke Ankara karena tidak ada tempat tinggal layak dan saat ini musim dingin," sebut Judha.

Dari Turki, Duta Besar Indonesia Lalu Muhamad Iqbal memimpin langsung tim KBRI Ankara untuk menuju lokasi yang terdampak gempa.

Dijelaskannya, tim KBRI akan dibagi menjadi empat tim untuk melakukan evakuasi WNI di beberapa lokasi.

"Di Gaziantep, ada 40 WNI yang akan dievakuasi karena saat ini tinggal di masjid dan stadion, kemudian 40 orang dari Kahramanmaraş yang tinggal di tenda lapangan, Diyarbakir ada 14 orang yang akan dievakuasi, di Adana ada 1 keluarga akan dievakuasi, sisanya di Hatay 9 orang di mana tiga di antaranya patah tulang, salah satunya patah tulang punggung dan kita bawa ambulance karena rumah sakit penuh," paparnya.

"Dua minggu terakhir cuaca ekstrem, badai salju, cuaca saat ini minus 7 derajat celcius," tandasnya.

"Prinsipnya, semakin cepat kembali ke ankara semakin baik, disiapkan tempat di Wisma Duta untuk menampung 110 orang," tambahnya.

"Ada 6.500 WNI di Turki, sekitar 500 di antaranya ada di wilayah gempa," ujar Duta Besar Lalu melalui pesan singkat saat dikonfirmasi terpisah.

Sementara dari Suriah, Duta Besar Indonesia untuk Suriah Wajid Fauzi mengungkapkan, saat ini ada 1.557 WNI di Suriah, di mana 500 di antaranya diperkirakan berada di wilayah terdampak gempa.

"KBRI telah mengirimkan tim menuju Aleppo dan Hama untuk memastikan ada tidaknya WNI yang menjadi korban," jelasnya.

Dikatakannya, ada 116 WNI di empat wilayah yang terdampak parah, yakni Aleppo, Latakia, Hama, Homs dan Tartus.

"Tidak ada WNI di wilayah konflik yang dikuasai oposisi," tandasnya.

Dilaporkan, tim kontak KBRI (warga Suriah) di Aleppo dan Lattakia, sejak kemarin sudah melihat di lapangan dan beberapa Rumah Sakit, serta melaporkan bahwa sejauh ini di wilayah Suriah belum diperoleh laporan adanya korban WNI.

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,8 SR yang berpusat di Provinsi Kahramanmaraş mengguncang Turki pada Hari Senin, menyebabkan 10 provinsi di tenggara negara itu terdampak.

Gempa yang juga menimbulkan dampak kerusakan di Suriah, dilaporkan Survei Geologi Denmark dan Greenland terasa hingga Greenland.