Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno memutuskan tak mau lagi bicara perjanjian politik antara Prabowo dan Anies serta dirinya. Ia tak mau polemik terus terjadi.

"Setelah saya salat istikharah, setelah saya menimbang konsultasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini," kata Sandiaga kepada wartawan di Jawa Timur, Selasa, 7 Februari.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu menyerahkan kepada siapapun yang mengetahui untuk bicara. Sandiaga memilih fokus untuk bekerja dan mempersiapkan kontestasi Pemilu 2024 yang tinggal sebentar lagi.

"Lebih baik nanti para pihak yang mengetahui untuk bisa menyampaikan, tapi dari saya cukup sekian," tegasnya.

"Saya ingin fokus pada menatap masa depan, kontestasi demokrasi tinggal sebentar lagi. Mari kita tatap masa depan dengan rasa rasa suka cita gembira dan persatuan dan kesatuan bangsa kita," sambung Sandiaga.

Sebelumnya, Sandiaga Uno mengungkapkan pernah ada perjanjian politik antara Prabowo dengan Anies dan dirinya. Perjanjian itu dibuat menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Salah satu isi perjanjian itu, berdasarkan kabar beredar adalah Anies tak akan mengajukan diri sebagai calon presiden jika Prabowo kembali berminat mencalonkan diri. Namun, Sandiaga ogah bicara banyak soal poin ini.

"Kalau perjanjian itu kan pasti berlaku dan jika tidak diakhiri," kata Sandiaga di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, 30 Januari.

Sementara itu, Perwakilan tim Anies Baswedan, Sudirman Said membantah tegas perjanjian politik itu berisi kesepakatan Anies tak akan mencalonkan diri sebagai presiden apabila Prabowo maju.

Ia hanya mengatakan perjanjian itu hanya bicara soal biaya Pilgub DKI 2017. Diketahui, Partai Gerindra menjadi pengusung utama pasangan Anies-Sandiaga saat Pilkada DKI lalu.

"Saya tidak mendengar ada perjanjian tersebut. Yang ada adalah perjanjian soal berbagai beban biaya Pilkada dengan Pak Sandi, itu yang saya tahu," ujar Said di restoran kawasan Tangerang, Banten, Senin.

Salah satu biaya yang masuk perjanjian terkait utang piutang antara Prabowo, Anies-Sandiaga. "Karena waktu itu Pak Anies tidak punya uang," ucapnya.